Ketum Golkar Setya Novanto Terima Ketua Umum PKB di Rumahnya

Setnov menyebut PKB adalah partai yang dihuni banyak kalangan ulama dan menunjukkan bahwa Islam sangat sejalan dengan demokrasi.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 02 Des 2016, 19:16 WIB
Diterbitkan 02 Des 2016, 19:16 WIB
Setya Novanto menerima kedatangan Muhaimin Iskandar
Setya Novanto menerima kedatangan Muhaimin Iskandar (Liputan6.com/ Devira Prastiwi)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto menerima kedatangan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Setya mengatakan, pertemuannya dengan pria yang biasa dikenal dengan Cak Imin ini memiliki arti penting mengingat PKB adalah partai berbasis ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU).

"Pertemuan ini juga menunjukkan bahwa keberadaan PKB begitu dibutuhkan dalam konstalasi kebangsaan dan keIndonesiaan kita saat ini. Bagaimana pun, representasi politik Islam salah satunya terwujud dalam PKB," kata Setya Novanto di kediamannya di Jalan Wijaya XIII Jakarta, Jumat (2/12/2016).

Pria yang kerap disapa Setnov itu menjelaskan, pertemuannya untuk membicarakan persoalan kebangsaan dan keIndonesiaan yang begitu kompleks dengan latar belakang religiusitas yang begitu majemuk mampu sejalan dengan ide-ide dan nilai-nilai demokrasi.

"PKB adalah partai yang sangat memahami tradisi dan warisan keislaman yang berspektif kebangsaan dan KeIndonesiaan. PKB dengan basis NU-nya telah banyak menunjukkan bagaimana keberagamaan dijalankan dengan penuh kasih sayang sebagai warisan para leluhur kita," papar dia.

Selain itu, Setnov menyebut  PKB adalah partai yang dihuni banyak kalangan ulama dan ini mampu menunjukkan bahwa Islam sangat sejalan dengan demokrasi serta menjunjung tinggi hak asasi manusia. Islam sebagai agama yang mampu berkontribusi aktif dalam perjalanan kemajuan bangsa dan negara.

"Sebagai partai yang lahir di era reformasi, saya sangat kagum dengan eksistensi PKB yang tetap berdiri bersama rakyat hingga saat ini. Itu berarti rakyat kita cukup cerdas dan dewasa untuk menjalankan nilai-nilai demokrasi dan dipadu padankan dengan nilai-nilai Islam sebagai agama," Setya Novanto menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya