Kapolres: Ormas Islam Depok Sepakat Tak Ikut Aksi 11 Februari

Pertemuan berlangsung sekitar sejam itu dihadiri perwakilan tokoh ulama diantaranya Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan MUI Kota Depok.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 09 Feb 2017, 01:07 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2017, 01:07 WIB
Ady Anugrahadi/Liputan6.com
Polres Depok melakukan pertemuan dengan sejumlah perwakilan ormas Islam (Ady Anugrahadi/Liputan6.com)

Liputan6.com, Depok - Kapolresta Depok Komisaris Besar Herry Heryawan menggelar silaturahmi dengan sejumlah perwakilan ormas keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah terkait adanya aksi 11 Februari nanti.

Herry Heryawan menyatakan, hasil pertemuan disepakati sejumlah ormas Islam untuk tidak ikut dalam aksi tersebut.

"Tadi saya rapat dengan Bapak Kapolda (Metro Jaya), disampaikan bahwa kegiatan 11 Febuari dilarang," kata Herry, Depok, Rabu (8/2/2017).

Itu sebabnya, dia juga melarang masyarakat Depok mengikuti aksi 11 Februari. Menurut dia, aksi tersebut menyalahi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2009 tentang penyampaian pendapat di muka umum.

Larangan itu, juga telah disepakati sejumlah tokoh ulama di Kota Depok. "Mereka sepakat tidak akan turun ke Jakarta pada aksi nanti," ucap Herry.

Pertemuan berlangsung sekitar sejam itu dihadiri perwakilan tokoh ulama diantaranya Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan MUI Kota Depok.

Ketua PCNU Depok Raden Salamun mengatakan terkait aksi 11 Februari besok, pihaknya patuh terhadap keputusan PBNU untuk tidak turun ke jalan.

"Masyarakat muslim NU di Depok jumlahnya di atas 60 persen," ucap Raden.

Kalau pun ada warga NU Depok yang tetap ikut turun ke jalan. Dia meminta tidak membawa atribut NU.

"Kalau misalnya dilanggar tentu ada pelanggaran administrasi, akan ada prosesnya," ujar Raden.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya