Liputan6.com, Jakarta - Seorang wanita berinisial VK, yang tengah berorasi pada aksi simpatik untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, menyebut rezim Jokowi lebih parah dari rezim Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Saat dikonfirmasi, VK mengaku sudah mengirimkan surat klarifikasi pernyataannya tersebut kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo.
Baca Juga
"Soal itu saya sudah kirim surat klarifikasi, bisa ditanyakan ke Pak Menteri. Jadi bisa ditanyakan langsung ke Pak Menteri," kata VK kepada Liputan6.com, di Jakarta, Sabtu (13/5/2017).
Advertisement
VK mengaku sementara belum bisa berbicara banyak kepada media terkait orasinya tersebut, termasuk isi surat klarifikasi yang ia kirimkan kepada Mendagri.
"Mohon maaf ya saya belum bisa bicara apa-apa karena saya sudah kirim surat klarifikasi. Soal isi surat bisa ditanyakan langsung ke Pak Menteri," tandas pendukung Ahok ini.
Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, karena merupakan bagian dari pemerintahan maka dia perlu membela Presiden Jokowi.
"Ini menyangkut rezim pemerintahan. Ini dia sebut rezim pemerintahan Jokowi. Saya bagian dari pemerintah. Saya harus bela Presiden saya," ujar Tjahjo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 12 Mei 2017.
Namun, politikus PDIP itu menolak jika sikapnya itu disebut sebagai bentuk antikritik. Menurut dia, masyarakat harus bisa membedakan antara kritik dan fitnah. Tjahjo pun berencana melaporkan hal ini.
Namun sebelum langkah itu diambil, Tjahjo memberi kesempatan kepada VK untuk menjelaskan maksud perkataannya di orasi itu. Dia sudah mengirim surat secara khusus kepada VK untuk bisa datang dan memberi penjelasan.
"Saya minta klarifikasi kok kamu sebut urusan Ahok yang dihukum pengadilan, kok yang disalahkan Pak Jokowi. Hubungannya Pak Jokowi apa? Hakim itu netral. Tanggung jawab ke Tuhan bukan ke Pak Jokowi. Koar-koar di mana-mana. Rezim Pak Jokowi rezim pemerintahan. Saya bagian dari anak buah Jokowi, tersinggung dong," jelas Tjahjo.