Di Afghanistan, Jokowi Tukar Tutup Kepala dengan Presiden Ashraf

Jokowi merasakan sambutan yang begitu hangat dari Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 31 Jan 2018, 08:21 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2018, 08:21 WIB
Presiden Jokowi dan Presiden Afganistan Ashraf Ghani
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani merangkul Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat menyambut kedatangannya di tengah hujan salju, dalam kunjungan kenegaraan di Istana Presiden Arg, Kabul, Senin (29/1). (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi baru saja menyelesaikan kunjungannya di Afghanistan. Jokowi hanya berada di sana selama enam jam. Namun, Jokowi merasakan sambutan yang begitu hangat dari Presiden Afghanistan Ashraf Ghani. Padahal, ibu kota Afghanistan, Kabul, baru diguncang bom yang menewaskan lebih seratus orang.

"Kami melangkah beriringan mengikuti upacara kenegaraan dalam suhu udara hampir di titik beku 1 derajat Celsius dan guyuran hujan salju," tulis Jokowi dalam akun Facebooknya, Selasa, 30 Januari 2018.

Namun, ada peristiwa di luar kebiasaan kunjungan kepala negara. Di sana, Jokowi dan Ashraf Ghani saling menukar penutup kepala.

"Saya mengenakan longi, topi khas Afghanistan yang ujungnya panjang menjuntai, dan Presiden Ashraf Ghani memakai peci hitam dari saya," tulis Jokowi.

Dalam pertemuan itu, Jokowi dan Presiden Ghani membahas kerja sama kedua negara. Pertemuan delegasi kedua negara pun berangsung hangat.

"Semua itu memberi pesan kepada dunia bahwa persahabatan dan perdamaian adalah kunci dalam memanifestasikan kesejahteraan," kata Jokowi.

"Perdamaian tidak jatuh dari langit, tapi harus diupayakan. Marilah kita bergandeng tangan menciptakan dan memelihata perdamaian," ucap Jokowi.

Keselamatan Jokowi Dikhawatirkan

Presiden Jokowi dan Presiden Afganistan Ashraf Ghani
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyambut kedatangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di tengah hujan salju, dalam kunjungan kenegaraan di Istana Presiden Arg, Kabul, Senin (29/1). (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Juru bicara Kepresidenan Johan Budi mengungkapkan, seluruh pembantu Presiden dan Paspampres sempat dibuat khawatir ketika Presiden Joko Widodo atau Jokowi memutuskan untuk tetap melanjutkan kunjungan kerja ke Afghanistan.

Sebab, beberapa hari sebelum Jokowi tiba di Afghanistan, Kota Kabul sempat dilanda ledakan bom yang mengakibatkan puluhan korban tewas. Kendati demikian, Jokowi menegaskan tetap akan berkunjung ke negara itu.

"Anda bisa membayangkan bagaimana suasana psikologis pembantu Presiden. Ini kan keamanan, penting sekali buat kepala negara, tentu kekhawatiran itu ada. Terutama Paspampres pasti kerja ekstra keras," kata Johan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (30/1/2018).

Tak heran anggota rombongan pun merasa bersyukur ketika kunjungan itu sukses tanpa ada gangguan keamanan. Bahkan, usai kunjungan kerja di Afghanistan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Komandan Paspampres Mayjen TNI (Mar) Suhartono langsung sujud syukur di dalam pesawat kepresidan.

Menurut Johan, sikap Jokowi yang tetap mengunjungi Afghanistan menunjukkan bahwa Indonesia ingin mendekatkan diri dengan negara tersebut serta sebagai bentuk dukungan untuk perdamaian di Afghanistan.

"Karena itu tadi, membangun kedekatan dengan Afghanistan, juga ikut membangun perdamaian di sana, sehingga hubungan Afghanistan dengan Indonesia baik," ucap Johan.

Saksikan video di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya