Liputan6.com, Jakarta - Anggota Dewan Kehormatan DPP Partai Golkar Anwar Arifin mengungkapkan keyakinannya capres petahana Joko Widodo atau Jokowi akan memilih Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto sebagai cawapres.
Alasannya, Golkar telah menyatakan dukungan untuk Jokowi maju pada Pilpres 2019 mendatang dan Airlangga juga merupakan anggota Kabinet Kerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Baca Juga
Anwar mengatakan berdasarkan studi metafisika, calon pemimpin bisa dibaca sejak dini. Ia melihat dari sosok Airlangga Hartarto yang menurutnya pantas menjadi pemimpin dari sisi perilakunya, cara memimpin dan bagaimana dia bertindak.
Advertisement
"Saya yakin Jokowi akan memilih Airlangga Hartarto sebagai cawapres," ujar Anwar dalam diskusi yang digelar Lembaga Survei Independen Nusantara (LSIN) di Gado-Gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (27/5/2018) sore.
Anwar juga berseloroh ia bisa bertaruh bahwa keyakinannya akan menjadi kenyataan. Dia mencontohkan, puluhan tahun silam Jusuf Kalla diprediksi akan menjadi pemimpin dan prediksi itu terbukti di mana JK menduduki jabatan wapres dua kali.
"Dulu Pak JK waktu masih mahasiswa banyak yang menyebut dia akan mengangkat nama ayahnya Haji Kalla. Faktanya dia menjadi wakil presiden di masa depan," jelas Anwar.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Punya Karakter Pemimpin
Sementara itu, Ketua Umum Orkestra Poempida Hidayatullah menyampaikan sosok Airlangga Hartarto memiliki kapasitas sebagai cawapres. Selain itu Airlangga dinilai memiliki karakter kepemimpinan yang baik dan mumpuni.
"Jadi cawapres pantas. Orangnya enggak macam-macam. Sepertinya oke," ujar Poempida.
Dia mengatakan, Jokowi akan memilih cawapres yang bisa diterima semua kalangan, khususnya parpol gabungan koalisi. Jokowi, lanjutnya, akan mengupayakan parpol yang telah menyatakan akan mendukungnya akan tetap solid.
Karena itu, jika cawapres diambil dari tokoh parpol maka Jokowi akan berupaya merangkul parpol yang tidak dapat jatah cawapres dengan menjanjikan posisi di kabinet.
"Kemungkinan akan seperti itu," pungkas Poempida.
Reporter: Hari Ariyanti
Advertisement