Sandiaga Uno Klaim Harga Pokok di Jakarta Stabil, Tapi...

Sandiaga Uno heran terhadap pola pikir masyarakat yang menyebut harga kebutuhan pokok naik selama Ramadan.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 02 Jun 2018, 13:25 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2018, 13:25 WIB
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (Liputan6.com/ Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengklaim, harga kebutuhan pokok di Ibu Kota stabil selama Ramadan dan Lebaran Idulfitri meski harga dolar naik.

"Kemarin Pak Gubernur ke (Pasar Induk) Kramatjati, melihat alhamdulillah di Jakarta tahun ini ternyata pengendalian inflasinya lebih bagus daripada tahun lalu. Alhamdulillah," ujar Sandiaga di Pasar Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu (2/6/2018).

Tapi tidak demikian bagi sebagian masyarakat, terutama kaum ibu-ibu. Menurut Sandiaga, masyarakat tetap beranggapan harga kebutuhan pokok naik selama Ramadan dan lebaran Idulfitri.

Sandiaga mengaku, beberapa kali melontarkan pertanyaan soal harga bahan pokok bertemu ibu-ibu. Mayoritas menyebut, harga kebutuhan pokok naik.

"Nih saya coba cek ya. Harga-harga naik atau turun? Naik. Tuh kan, naik. Padahal nggak. Di Kramatjati, harganya nggak (naik) kan. Jadi mindset-nya ini sudah mau Lebaran, pasti naik," tuturnya.

Politikus Partai Gerindra ini heran terhadap pola pikir masyarakat yang menyebut harga kebutuhan pokok naik selama Ramadan. Padahal kenyataannya, kata dia, tidak ada kenaikan harga.

Dia justru mengklaim harga beras di Jakarta turun. "Beras malah turun Rp 8.900. Food Station lagi bingung karena punya stok banyak, harganya diturunin. Padahal kita disuruh nyetok banyak," ucap Sandiaga.

Curiga Oknum Pedagang

Sandiaga curiga, kenaikan harga sengaja dilakukan oleh beberapa oknum pedagang di pasar. Dia mengaku beberapa kali meninjau pasar dan mengingatkan agar para pedagang tidak memanfaatkan bulan Ramadan untuk menaikkan harga kebutuhan pokok.

"Saya kasih tahu pedagang, jangan terlalu banyak dinaikin. Pedagang kan bilang 'ah pak, cuma setahun sekali lah pak'. Mereka saja begitu. Harga tidak naik, sama pedagang dinaikin. Ya dampaknya kepada masyarakat di sini," ujar dia.

Karena itu, Sandiaga menuturkan, yang harus diubah saat ini adalah pola pikir masyarakat terhadap harga-harga itu sendiri. Tidak selamanya tingginya permintaan saat Ramadan memicu kenaikan harga, selama kesediaan bahan pokok cukup.

"Jadi alhamdulillah harga tidak naik, walaupun mindset kita secara otomotis refleknya bilang naik. Nah ini yang harus kita ubah pelan-pelan. Bahwa harga bahan baku, harga bahan pangan tidak akan naik selama bulan suci Ramadan dan menjelang Idulfitri ya," Sandiaga menandaskan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya