Polisi Masih Kejar Pelaku Teror Pembakaran Kendaraan di Jateng

Polri telah membentuk tim khusus untuk mengejar pelaku teror pembakaran kendaraan yang meneror warga di Semarang, Jawa Tengah dan sekitarnya beberapa waktu lalu.

oleh Fauzan diperbarui 12 Feb 2019, 12:01 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2019, 12:01 WIB
Dilarang Melintas Garis Polisi
Ilustrasi Foto Garis Polisi (iStockphoto)

Liputan6.com, Makassar - Polri telah membentuk tim khusus untuk mengejar pelaku teror pembakaran kendaraan yang meneror warga di Semarang, Jawa Tengah dan sekitarnya beberapa waktu lalu. Tim khusus itu dibentuk polisi mulai dari tingkat daerah sampai tingkat pusat.

"Polri sudah membentuk tim khusus, baik tingkat wilayah maupun tingkat pusat," kata Asisten Operasi Kapolri, Irjen Rudy Sufahriadi di Makassar, Selasa (12/2/2019).

Dia menyebutkan, tim khusus tersebut tengah mengejar para pelaku teror yang meresahkan warga Jawa Tengah. "Tim itu sudah terjun di lapangan, hanya tinggal menunggu hasilnya," imbuh Rudy.

Rudy mengatakan pihaknya akan mengantisipasi hal serupa terjadi lagi. Dia pun meminta masyarakat tidak mengaikan kejadian ini dengan perpolitikan.

"Karena ini bentuknya teror, indikasinya ke mana-mana, makanya kita sudah imbau masyarakat untuk menjaga wilayahnya masing-masing, dan hidupkan Siskamling," Rudy memungkasi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kantongi Identitas

Ilustrasi garis polisi (AP/Eric Risberg)
Ilustrasi garis polisi (AP/Eric Risberg)

Polisi sudah mengantongi identitas pelaku teror pembakaran kendaraan di sejumlah lokasi di Jawa Tengah. Teror pembakaran mobil dan sepeda motor oleh orang tak dikenal di Kota Semarang, Jawa Tengah terjadi berturut-turut selama empat hari kemarin.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri, Kombes Syahar Diantono mengatakan, dalam melakukan aksinya, pelaku tidak sendirian alias berkelompok.

"Kalau data banyak di Semarang. Data sudah kita dapat. Sedang kita olah dari beberapa TKP," kata Syahar, Rabu (6/2/2019).

Menurut dia, tim khusus sudah dibentuk dari Polda Jateng maupun polres setempat untuk memburu dan menyelidiki teror pembakaran kendaraan. Bahkan, Densus 88 dan Mabes Polri ikut membantu.

Hasil analisis sementara tim, teror pembakaran mobil tersebut diduga sudah direncanakan oleh para pelaku. Tujuannya, untuk membuat warga resah.

"Karena tidak ada barang hilang, tidak ada motif lain seperti ekonomi dan lain-lain. Sasarannya tempat yang enggak ada parkir. Dilakukan ramai cuma saat dilakukan pada jam sepi dan sasarannya kendaraan yang diparkir di luar," ujar Syahar.

Dia mengatakan, ada 27 tempat kejadian pembakaran kendaraan di Jateng. Namun, untuk jumlah kendaraan, dia belum mengetahui secara pasti. Dari modus operandi tak jauh berbeda antara lokasi pembakaran mobil yang satu dengan yang lain.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya