Indonesia Pasang Target 50 Penjualan Hak Cipta di London Book Fair 2019

Dalam acara tersebut ditargetkan 50 penjualan hak cipta konten penerbitan bisa didapatkan Indonesia. Meskipun, kata Kepala Bekraf Triawan Munaf, angka tersebut dipandang muluk, namun pihaknya tetap optimistis.

oleh Yopi Makdori diperbarui 06 Mar 2019, 19:22 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2019, 19:22 WIB
Ajang pameran buku Frankfurt Book Fair (FBF) 2018 yang diikuti Indonesia. (Dokumentasi KJRI Frankfrut)
Ilustrasi (Dokumentasi KJRI Frankfrut)

Liputan6.com, Jakarta - Tahun ini Indonesia terpilih sebagai Market Focus Country di London Book Fair 2019 (LBF). Gelaran yang diselenggarakan 12-14 Maret 2019 di Olympia, Kensington ini akan menampilkan 450 judul buku Indonesia yang akan mengisi gerai seluas total 600 meter persegi.

Dalam acara itu, panitia yang dibentuk oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sebagai perwakilan pemerintah bukan hanya akan menampilkan subsektor penerbitan, melainkan kegiatan literasi lainnya, seperti kuliner, mode, film, seni pertunjukan, komik, eksibisi arsitektur dan desain grafis, ilustrasi, boardgames, dan animasi digital.

Dengan keseluruhan subsektor tersebut, panitia telah merancang total 120 acara yang akan berlangsung tidak hanya di Olympia, melainkan juga di berbagai venue di seluruh kota London.

Dalam acara tersebut ditargetkan 50 penjualan hak cipta konten penerbitan bisa didapatkan Indonesia. Meskipun, kata Kepala Bekraf Triawan Munaf, angka tersebut dipandang muluk, namun pihaknya tetap optimistis.

"Target 50 penjualan hak cipta. Meskipun menurut pihak di Inggris angkanya sangat muluk karena berkaca dari tahun saat pertama Indonesia hadir dalam LBF kita hanya 0 penjualan," terangnya di acara Konferensi Pers atas terpilihnya Indonesia sebagai Market Focus Country di London Book Fair 2019, Jakarta, Selasa (5/3/2019).

Rencananya akan ada 100 anggota delegasi dari Indonesia yang akan diberangkatkan pada acara LBF tersebut.

Termasuk 12 diantaranya ialah mereka para penulis Indonesia pilihan, seperti Agustinus Wibowo, Clara Ng, Dewi Lestari, Faisal Oddang, Intan Pramadhita, Laksmi Pamuntjak, Leila S. Chudori, Nirwan Dewanto, Norman Erikson Pasaribu, Raden Gaudiamo, Seno Gumira Ajidarma, dan Sheila Rooswitha Putri.

Sementara itu Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, Moazzam Malik mengungkapkan bahwa dirinya terkesan dengan Indonesia.

"Saya baru 4 tahun di Indonesia dan saya terkesan dengan alam, kuliner, dan budaya Indonesia," ungkapnya di tempat sama.

Bagi Moazzam, dirinya merasa Indonesia begitu istimewa. Pengejawantahan dari perasaan itu, Moazzam juga senang untuk mempromosikan Indonesia.

"Saya berusaha untuk mempromosikan Indonesia ke dunia, terutama negara saya sendiri (Inggris)," terangnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya