Liputan6.com, Jakarta Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Brawijaya, Anjas Pramono bertemu Wakil Ketua MPR RI Muhaimin Iskandar di Gedung Nusantara III. Dalam pertemuan itu hadir pula Ketua Fraksi PKB MPR Jazilul Fawaid.
Pertemuan itu membahas tentang undangan dari pemerintah Amerika pada September 2019. Nantinya Anjas akan memenuhi undangan White House, untuk mempresentasikan beberapa aplikasi buatannya.
Baca Juga
Dorong Keberagaman Atlet di Dunia Olahraga, Kemenpora dan Yayasan Berdaya Menembus Batas Resmikan Forpodis
Tiktoker Penyandang Disabilitas di Thailand Bank Leicester Meninggal Dunia Usai Dicekoki Miras
Petualangan Penyandang Disabilitas di Malang, Daki Gunung Sekaligus Jaga Alam dan Sebarkan Nilai Inklusif
Ya, Anjas adalah satu-satunya Ketua PMII yang difabel. Lewat keterbatasannya, dia mampu menciptakan lima aplikasi yang berguna bagi sesama difabel.
Advertisement
Kelima aplikasi itu untuk para difabel itu adalah market place dan UMKM, belajar mengaji, cara mencari tempat nyaman bagi para difabel. Ada juga bahasa verbal bagi para difabel, serta sarana transportasi bagi kaum disabilitas.
Saat bertemu dengan media, Muhaimin menyatakan kebanggaannya pada Anjas. Selain disabilitas yang berprestasi, menurut Muhaimin, Anjas adalah kader Nahdlatul Ulama yang patut didukung. Apalagi, ia merupakan ketua PMII, salah satu organisasi otonom NU yang pernah di pimpin Muhaimin.
"Saya Bangga kepada Anjas. Dia adalah penemu lima aplikasi dan satu-satunya pimpinan PMII yang menderita disabilitas. Padahal, untuk menjadi Ketua PMII di Universitas Brawijaya butuh perjuangan dan mental baja, tetapi Anjas memiliki semua itu”, kata pria yang akrab disapa Cak Imin ini.
Cak Imin berharap bangsa Indonesia bisa ikut bangga terhadap prestasi yang diraih Anjas. Juga terus mendorong, agar ia mampu menciptakan aplikasi-aplikasi lain, baik yang diperuntukkan bagi kaum difabel maupun masyarakat normal lainnya. Apalagi, prestasi yang diraih Anjas juga sudah dihargai oleh internasional.
(*)