Debut PSI di DPRD DKI, Buka Layanan Pengaduan di Ruang Fraksi

August mengatakan, kegiatan pertama masuk kerja sebagai anggota dewan akan dilaporkan ke DPW PSI DKI Jakarta dan DPP.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Agu 2019, 23:38 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2019, 23:38 WIB
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie. (psi.id)
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie. (psi.id)

Liputan6.com, Jakarta - Ada delapan orang kader Partai Solidaritas Indonesia PSI yang akan dilantik menjadi anggota DPRD DKI Jakarta dua pekan mendatang. Dalam debut PSI berhasil masuk ke badan legislatif ini, ada beberapa hal yang telah disepakati delapan anggota ini. Salah satunya adalah berjanji datang ke kantor tepat waktu dan pulang sesuai jam kerja.

Ini akan menjadi gebrakan awal partai baru dalam Pemilu 2019 ini. Hal ini disampaikan anggota DPRD DKI Jakarta terpilih, August Hamonangan, Selasa (13/8/2019).

"Kalau dari fraksi, kesepakatan yang sudah kami bangun adalah kami akan datang tepat waktu dan akan pulang juga tepat waktu. Itu yang pertama yang harus kami jalankan," jelasnya.

August mengatakan, kegiatan pertama masuk kerja sebagai anggota dewan akan dilaporkan ke DPW PSI DKI Jakarta dan DPP. Rencana juga akan dipublikasikan.

"Itu langkah yang paling awal ya yang akan kami lakukan," ujarnya.

"Kami akan tetap giat bekerja dan tetap akan pulang sesuai jam kantor dan mungkin bisa kami gunakan waktu itu untuk menampung aspirasi warga DKI," tambahnya.

Dalam kesepatan bersama ini, para anggota dewan terpilih dari PSI ini juga akan menyediakan waktu khusus pada pagi hari untuk membuka layanan pengaduan di ruangan fraksi. Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan Sekretaris Dewan terkait hal ini.

"Saya berpikiran selain membuka ruang fraksi juga karena mungkin warga kerepotan datang pagi, bisa jadi di sela-sela tidak ada aktivitas anggota dewan atau semua sudah pada pulang, kita masih membuka pintu untuk warga DKI untuk menyampaikan pengaduan. Di siang hari atau sore hari sebelum jam kerja ini selesai," jelasnya.

August mengatakan selama ini dia banyak mendapat informasi terkait kinerja anggota dewan yang datang dan pulang sesuka hati. Selain informasi dari luar, dia juga mengaku menyaksikan sendiri perilaku demikian.

"Beberapa kali saya datang ke DPRD dan melihat masih sepi kalau masih jam 10, jam 9 ke atas masih sepi dan kembali lagi jam makan siang ya pada enggak ada, sunyi," kata dia.

Tak Ingin Terlalu Akrab dengan Pejabat Eksekutif

August juga mengatakan, dirinya juga telah berkomitmen untuk menjaga jarak dengan pejabat eksekutif atau kalangan ASN. August nantinya akan duduk di Komisi A.

"Saya harus tetap selain waspada harus jaga sikap, jangan gampang atau terlalu akrab dengan ASN. Tetap kita bertegur sapa, sopan santun tapi tentunya ada hal-hal yang perlu dikritisi dan kami perlu tegas juga misalnya kapan-kapan diajak ngopi, makan siang, kami harus mempertimbangkan dan mungkin bisa langsung menolak kalau ada ajakan seperti itu," kata dia.

PSI juga berjanji akan tetap mempertahankan sikap kritis konstruktifnya terhadap kebijakan eksekutif.

"Kami kan kritik membangun. Kami tetap berupaya apabila ada kebijakan yang kami kritik, kami menyampaikan semampu mungkin bentuk penyelesaian yang kami harapkan dapat diterima oleh gubernur maupun aparat Pemda. Ada solusinya. Akan tetap kritis yang membangun," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya