Airlangga Diminta Rangkul Kubu Bamsoet Saat Munas Partai Golkar

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto diminta untuk merangkul kubu Bamsoet untuk menghindari adanya perpecahan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 05 Des 2019, 05:31 WIB
Diterbitkan 05 Des 2019, 05:31 WIB
Ribuan Kader Hadiri Kampanye Akbar Partai Golkar di Istora Senayan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan pidato politik saat Kampanye Akbar Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (9/4). Kampanye akbar dihadiri ribuan kader dan simpatisan Golkar se-Jabodetabek dan Bandung. (Liputan6 com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah Bambang Soesatyo mengundurkan diri dari bursa pencalonan ketua umum partai beringin, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto diminta untuk merangkul kubu Bamsoet untuk menghindari adanya perpecahan.

"Sebaiknya memang dikasih tempat, kalau memang mau merangkul," ucap politikus senior Golkar Akbar Tandjung di Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Namun, dia menyarankan, jika memang memberi tempat, harus ada ukurannya.

"Tapi, tetap saja ukurannya tepat atau tidak. Harus PDLT (prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela)," ungkap Akbar.

Sementara, loyalis Airlangga, Melchias Markus Mekeng menegaskan, semua itu harus melalui mekanisme yang ada. 

"Itu semua kan ada mekanismenya," pungkasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Bamsoet Mundur Bukan karena Posisi

Bamsoet
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menjadi pembicara kunci dalam acara diskusi publik yang diselenggarakan Posbakum Golkar di Jakarta, Selasa (12/11/2019). Diskusi tersebut membahas mengangkat tema 'Golkar Mencari Nakhoda Baru'. (Liputan6.co/Johan Tallo)

Sementara itu, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical angkat bicara soal terkait pengunduran diri Bamsoet. 

Dia menegaskan, mundurnya Bamsoet bukan karena posisi. Tapi lebih kepada menjaga situasi politik nasional saja.

"Ya tentu saya kira kalau Pak Bamsoet mundur alasannya bukan posisi, alasannya adalah supaya politik yang kacau tidak mengganggu pembangunan nasional. Itu alasan Pak Bamsoet yang utama," pungkasnya.

Sebelumnya, keputusan Bambang Soesatyo (Bamsoet) mundur dari pencalonan Ketum Golkar bikin geger. Terlebih, Bamsoet mundur selang beberapa jam Munas dibuka malam ini, Selasa, 3 Desember kemarin. 

Bamsoet mundur usai melakukan pertemuan tertutup dengan Airlangga, Aburizal Bakrie (Ical), Luhut B Panjaitan. Pertemuan digelar sekitar 30 menit di Kantor Kementerian Kemaritiman dan Investasi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya