Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Asosiasi Jurnalis Independen (AJI), Abdul Manan dengan tegas mengatakan musuh kebebasan pers pada 2019 adalah polisi.
"Musuh kebebasan pers 2019 adalah polisi. Tolong di mention ini," ucap Abdul Manan dalam sesi diskusi Catatan Akhir Tahun AJI 2019 di Jakarta, Senin (23/12/2019)
Hal ini diungkapkan Abdul Manan karena polisi merupakan pelaku terbanyak yang melakukan kekerasan kepada Jurnalis. Data itu telah dikumpulkan AJI selama setahun terakhir.
Advertisement
"Berdasarkan 53 kasus kekerasan kepada Jurnalis tahun 2019. Pelaku kekerasan paling banyak dilakukan oleh Polisi dengan jumlah 30 kasus," papar Abdul Manan.
Jurnalis Tempo ini kembali melanjutkan paparannya, kekerasan fisik paling banyak kepada jurnalis adalah kekerasan fisik dengan jumlah 20 kasus.
"Penyumbang kasus kekerasan fisik paling banyak dilaporkan saat wartawan meliput hasil pilpres pada bulan Mei dan demo mahasiswa pada bulan September," ungkap beliau.
Ia pun menyayangkan tentang ini di mana polarisasi kekerasan wartawan yang dilakukan oleh polisi berulang setiap tahunnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tak Diusut Tuntas
Abdul Manan, sempat menyesalkan banyak kasus kekerasan terhadap wartawan yang tidak diusut sampai tuntas
"Beberapa kasus yang dilaporkan kepada Polisi tidak ada proses hukum ke pengadilan," ketus Abdul Manan.
Polarisasi ini bisa berefek kepada khayalak masyarakat luas dimana mereka bisa melakukan tindak semena-mena kepada wartawan.
"Intesitas tidak jelas yang tentang proses hukum kekerasan pada rekan wartawan. Nantinya orang-orang tidak takut untuk melakukan kekerasan juga," kata Abdul Aman.
(Rizki Putra Aslendra)
Advertisement