Hadapi Kemarau, Jokowi Minta Stimulus Ekonomi untuk Petani Dipertajam

Jokowi menekankan, ada yang perlu diperhatikan. Salah satunya mengenai ketersediaan air di setiap daerah, khususnya di sentral produksi pertanian.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 05 Mei 2020, 10:35 WIB
Diterbitkan 05 Mei 2020, 10:32 WIB
Jokowi Pimpin Rapat Terbatas
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Rapat terbatas perdana dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju itu mengangkat topik Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Perekonomian. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajarannya bersiap dalam menghadapi musim kemarau, khususnya antisipasi ketersediaan bahan pangan pokok. Hal ini disampaikannya saat membuka rapat terbatas terkait antisipasi dampak kekeringan terhadap ketersediaan bahan pangan pokok.

Dia pun menekankan, ada yang perlu diperhatikan. Salah satunya mengenai ketersediaan air di setiap daerah, khususnya di sentral produksi pertanian.

"Yang pertama ketersediaan air di daerah sentral-sentral produksi pertanian. Ini merupakan kunci. Oleh sebab itu ini harus disiapkan dari sekarang, mulai dari penyimpanan air hujan, kemudian memenuhi danau, waduk, embung," kata Jokowi, Selasa (5/5/2020).

Yang kedua, dia meminta percepatan musim tanam. Dan memastikan petani yang terus melakukan produksi di tengah pandemi virus Covid-19 ini.

"Ini kita harus manfaatkan curah hujan yang masih ada saat ini. Harus dipastikan bahwa petani tetap berproduksi, harus tetap bertanam dengan menerapkan protokol kesehatan. Oleh sebab itu ketersediaan sarana prasarana pertanian, baik yang berkaitan dengan bibit, pupuk, harus betul-betul ada dan harganya terjangkau," ungkap Jokowi.

Dia pun menyinggung soal pembicaraan mengenai stimulus ekonomi untuk petani. "Ini agar dipertajam lagi," tutur Jokowi.

Selain itu, kata dia, terkait manajemen pengelolaan stok untuk kebutuhan bahan pokok, agar hitungannya detail dan benar. "Bulog harus tetap membeli gabah dari petani, sehingga harga di petani menjadi lebih baik. Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan," pungkas Jokowi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Jokowi Minta Krisis Pangan Diantisipasi

Presiden Jokowi saat menghadiri KTT Luar Biasa G20 secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Presiden Jokowi saat menghadiri KTT Luar Biasa G20 secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyinggung musim kemarau yang akan segera datang, terhadap ketersediaan bahan pangan.

Hal ini disampaikannya saat membuka rapat terbatas terkait antisipasi dampak kekeringan terhadap ketersediaan bahan pangan pokok.

"Rapat terbatas pagi ini, kita akan bicarakan, membahas antisipasi dampak kekeringan terhadap ketersediaan bahan pangan pokok. Saya sudah menyinggung beberapa kali mengenai peringatan dari FAO mengenai krisis pangan dunia," kata Jokowi mengawali rapat, Selasa (5/10/2020).

Oleh karenanya, masih kata dia, urusan yang berkaitan dengan musim kemarau, harus benar-benar diperhitungkan.

"Karena berdasarkan prediksi dari BMKG, 30 persen wilayah-wilayah yang masuk zona musim, ke depan akan mengalami kemarau yang lebih kering dari biasanya," ungkap Jokowi.

Dia pun meminta mitigasi dan antisipasi harus disiapkan. "Sehingga ketersediaan, stabilitas harga bahan pangan tidak terganggu," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya