Puluhan Lulusan SMK Banyuwangi Ikut Pelatihan Welder PT INKA

Workshop INKA di Kalipuro dengan melibatkan SMKN 1 Glagah Banyuwangi sebagai SMK Binaan INKA dikarenakan fasilitas dan tenaga pengajar di sana lengkap.

oleh stella maris pada 22 Sep 2020, 18:29 WIB
Diperbarui 22 Sep 2020, 18:47 WIB
Banyuwangi
Banyuwangi.

Liputan6.com, Jakarta Dalam rangka meningkatkan kapasitas para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di industri perkeretaapian, PT Industri Kereta Api (INKA) Persero menggelar pelatihan las atau welding bagi pemuda setempat.

Pelatihan ini secara simbolis dibuka Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di SMK Ihya’ Ulumudin, Singojuruh, Banyuwangi, Selasa (22/9). Direktur Operasi PT. INKA, I Gede Agus Prayatna yang turut hadir di sana mengatakan bahwa target peserta pada kesempatan kali ini sebanyak 20 orang yang merupakan lulusan SMK.

Untuk 20 orang tersebut merupakan usulan dari perangkat desa setempat yang diharapkan setelah mendapat training ini mereka mendapat bekal bekerja.

"Pelatihan ini digelar sebagai upaya menumbuhkan tenaga kerja terampil di bidang pengelasan. Ini bisa meningkatkan kompetensi SDM daerah. Keterampilan seorang welder yang didapatkan bisa diimplementasikan untuk membangun infrastruktur," kata Gede.

Gede mengatakan peserta pelatihan pengelasan ini akan mendapat sertifikat dari SMK Binaan yakni SMKN 1 Glagah Banyuwangi.

"Kami men-training warga sekitar workshop INKA di Kalipuro dengan melibatkan SMKN 1 Glagah Banyuwangi sebagai SMK Binaan INKA dikarenakan fasilitas dan tenaga pengajar di sana lengkap. Mereka nantinya akan mendapat sertifikan pengelasan dan berkesempatan bekerja di manapun,” jelas Gede.

Gede mengatakan pelatihan dari PT INKA tidqk berhenti pada teknik pengelasan saja, namun juga akan pelatihan susulan speerti kelistrikan.

"Bagi yang sudah bersertifikat dan memiliki kecakapan, akan ada kesempatan buat mereka untuk mengikuti on the job training di pabrik Madiun," kata Gede.

Sebagai informasi, saat ini PT. INKA tengah menyelesaikan pembangunan pabrik kereta api di Banyuwangi. Pabrik yang berorientasi ekspor dan bakal menjadi terbesar di Asia ini menggandeng perusahaan asal Swiss, Staedler Rail.

Sementara itu, Bupati Anas mengapresiasi langkah INKA yang terus mendorong pengembangan SDM daerah. Tidak hanya membuka kelas binaan di tujuh SMK yang ada di Banyuwangi, namun INKA membuat pelatihan yang mendukung iklim induatri di Banyuwangi.

"Saya berharap kepada PT. INKA untuk terus meningkatkan kolaborasi dengan sekolah kejuruan dan pondok pesantren untuk peningkatan skill SDM daerah," kata Anas.

Anas mengatakan bahwa pendirian pabrik INKA di Banyuwangi merupakan momentum mengembangkan teknologi di daerah. INKA dengan upayanya yang terus mendorong keahlian industri SDM daerah menjadi spirit tersendiri bagi generasi muda Banyuwangi.

"Spirit penguasaan teknologi dari INKA ini yang perlu didorong dan dikembangkan ke siswa-siswa kita. Ini perlu disemai di sekolah dan lingkungan pesantren agar anak kita punya spirit teknologi yang hebat," kata Anas.

Pada kesempatan tersebut, PT INKA (Persero) berkolaborasi dengan SMK Ihya’ Ulumudin untuk meramaikan rangkaian HUT ke-39 INKA melalui lomba video blogging atau Vlog untuk siswa SMK se-Banyuwangi dilanjutkan juga dengan penyerahan alat praktikum tahap II, dan juga bantuan untuk Mushola SMK Ihya’ Ulumudin serta Masjid SMKN 1 Glagah.

Sebelumnya, INKA menyerahkan CSR berupa alat praktikum tahap I kepada SMK Binaan di Banyuwangi pada 9 September 2020 di SMKN Glagah yang juga dihadiri Bupati Anas.

"Pada CSR tahap I telah kami serahkan prototype mobil yang dalam waktu 2 minggu telah berhasil dibangun secara gotong royong oleh pengajar dan siswa SMK Binaan hingga bisa dijalankan. Hal ini menunjukkan kreativitas yang luar biasa dari sistem pendidikan di SMK Banyuwangi," jelasnya.

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya