Liputan6.com, Jakarta Direktorat Reserse Umum Polda Metro Jaya mengagendakan pemeriksaan terhadap penyanyi dan sosialita Helena Lim. Dia dimintai keterangan terkait kasus vaksinasi Covid-19 di Pukesmas Kebon Jeruk, Senin, (15/2/2021).
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat membenarkan pemeriksaan Helena Lim.
Baca Juga
"Yang jelas ada pemeriksaan (Helena Lim) cuman untuk hasilnya sudah selesai atau belum saya tidak monitor," kata dia saat dihubungi, Senin (15/2/2021).
Advertisement
Tubagus meminta awak media bertanya lebih detail kepada Kasubdit Kamneg (Keamanan Negara).
"Hari ini betul. Untuk ininya konfrm ke Kamneg," ujar dia.
Sebelumnya, beredar sebuah rekaman video penyanyi dan sosialita Helena Lim, sedang menjalani vaksin Covid-19 di Pukesmas Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Dokter Tirta menjadi salah satu pengguna yang menggunggah di akun instagram pribadinya.
Dalam rekaman berdurasi satu menit, Helena Lim bersama beberapa orang sedang duduk di kursi Pukesmas Kebon Jeruk. Dia menjelaskan kehadirannya mengantre untuk vaksinasi Covid-19.
"Ngapain tuh," tanya Helena Lim kepada seorang wanita berambut pendek yang berada di sampingnya.
"Antre vaksin," wanita itu menjawab sambil menunjukkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP). "Sama," ditimpali seorang pria berkacamata yang berada di belakang Helena Lim. Pria itu juga memperlihatkan fotokopi KTP dan nomor urut.
Menurut Helena Lim seperti yang terdengar di dalam video, vaksinasi Covid-19 sebagai salah satu syarat untuk bebas berpergian di tengah Covid-19.
"Habis vaksin kita bisa ke mana-mana ya. Semoga vaksinnya berhasil, ada vaksin semuanya aman," ucap Helena Lim di video tersebut.
Pada bagian berikutnya, Helena Lim memperlihatkan nomor antrean. Terlihat dia mendapatkan nomor urut 11. Helena juga mengabadikan selrang tenaga kesehatan yang menyuntikan vaksin lengan bagian atas. Begitu pun sesudah disuntik vaksin. Dia bersama seorang temannya menunjukan bekas suntikan tersebut.
"Kita sudah vaksin yang pertama dua minggu lagi kita vaksin yang kedua," ucap Helena Lim.
Ketika dikonfirmasi, Kasudin Kesehatan Jakarta Barat Kristi Wathini menyebut, Helena Lim berserta keluarga termasuk ke dalam kategori orang yang mendapatkan prioritas vaksin Covid-19. Kristi menyebut, seluruh orang yang terlihat di dalam video membawa surat keterangan bekerja di apotik sebagai penunjang.
"Mereka masing-masing membawa surat keterangan bekerja di apotik Dan apotik merupakan salah satu sarana kefarmasian yang masuk dalam prioritas pertama," kata dia saat dihubungi, Senin (8/2/2021).
Diketahui Helena Lim mendapatkan surat keterangan dari apoteker di Apotik Bumi, Kebon Jeruk. Pemilik Apotek, Elly Tjondro memberikan penjelasan bahwa Helena Lim mitra usahanya.
"Benar jadi kami partner usaha (Helena Lim)," kata dia saat ditemui awak media, Selasa (9/2/2021).
Elly menerangkan, apoteker mengurus surat izin vaksinasi Covid-19 untuk diberikan kepada 11 orang termasuk Helena Lim. Namun, hanya 10 orang yang menjalani suntik vaksin Covid-19. Elly mengatakan, satu orang dilarangan lantaran kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan.
"Izin vaksin di urus oleh apoteker kami ada 11 orang sebenernya yang divaksin tapi yang ikut hanya 10 orang karena satu orang darah tinggi ya jadi kondisi tidak mengizinkan untuk disuntik. Sehingga total sepuluh," ujar dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Minta Polemik Diakhiri
Elly menyatakan, vaksinasi Covid-19 yang dijalani oleh Helena Lim sudah sesuai prosedur dan semua persyaratan telah dipenuhi. Elly pun menilai wajar sepuluh orang mendapatkan jatah vaksinasi sebab menjadi garda terdepan dalam menangani pasien dengan pelbagai keluhan.
"Ya kita sih bingung aja ya. Bapak lihat aja kami kan orang yang terdepan menghadapi pasien seharus ya wajar kita kalo mendapatkan vaksin itu dan memang dan memang apotik ditunjuk untuk mandapatkan itu," papar dia.
Elly berharap vaksinasi yang dijalani oleh Helena Lim tidak lagi menjadi polemik di tengah-tengah masyarakat. Dia menegaskan kembali bahwa vaksinasi yang dilakukan di Pukesmas Kebon Jeruk beberapa waktu lalu tak menyalahi aturan.
"Kami merasa gimana ya melihat respon begitu ya agak kaget. Sebetulnya kan kami dari tenaga kesehatan mendapatkan izin itu. Namun spontan masyarakat aja jadi begitu. Semoga semua dapat mengerti karena kami termasuk fronline menghadapi pasien cukup panjang hingga 10 malam," papar dia.
Elly menerangkan, dirinya akan kembali datang ke Pukesmas Kebon Jeruk untuk menjalani vaksin Covid-19 tahap dua. Sejauh ini, Elly mengungkapkan vaksinasi Covid-1 hanya memberikan efek ngantuk.
"Kemarin yang pertama nanti divaksin lagi dua minggu lagi. Tidak ada rasa apa-apa sih cuman bikin ngantuk," ucap dia.
Advertisement