Jokowi: Saat Dunia Lockdown, Kita Upaya Kendalikan Pandemi untuk Terus Maju

Jokowi menilai, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, revolusi industri jilid 4 telah mendisrupsi sendi kehidupan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 06 Des 2021, 11:40 WIB
Diterbitkan 06 Des 2021, 11:40 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Sidang Kabinet Pengarahan Presiden dan APBN 2022 di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu, 17 November 2021. (Dok Sekretariat Kabinet RI)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menegaskan, bahwa tidaklah bisa bangsa untuk bisa menjadi maju jika hanya naik tangga. Menurut dia, cara yang dibutuhkan adalah melompat, untuk sebuah kemajuan.

"Kita harus melakukan lompatan, kita harus berwatak trendsetter, bukan followers, oleh karena itu harus diperjuangkan dengan inovasi," kata Jokowi dalam pidato pembuka Kongres VI Persatuan Alumni GMNI yang disiarkan daring, Senin (6/12/2021).

Jokowi menilai, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, revolusi industri jilid 4 telah mendisrupsi sendi kehidupan. Selain itu, munculnya pandemi Covid-19 juga telah memaksa dunia untuk berhenti sebentar, dan harus mengembangkan cara dan normalitas baru.

Jokowi melihat, dua disrupsi itu adalah peluang yang harus dimanfaatkan. Sebab, tatkala dunia berhentu sejenak, maka mereka yang tetap maju bergerak adalah pemenang. 

"Tatkala dunia lockdown, kita dengan teliti mengendalikan pandemi dan ekonomi harus digerakkan secara hati. (Hasilnya) Kita berhasil jadi 1 dari 5 negara di dunia yang mengendalikan pandemi pada level 1," bangga Jokowi. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gotong Royong Buat Tantangan Menjadi Peluang

Jokowi yakin, apa yang dikerjakannya tidak sebatas kata. Namun, semua ditunjukkan lewat kemampuan bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan.

"Kita lakukan dengan gotong royong dan memanfaatkan tantangan jadi peluang," Jokowi memungkasi.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya