Liputan6.com, Jakarta Jemaah haji Indonesia yang mendarat di Bandara Internasional AMMA Madinah keluar melalui empat pintu yang disediakan. Terminal zero, terminal hajj, terminal internasional dan jalur fast track.
Fast track adalah jalur cepat tanpa proses pemeriksaan imigrasi di Arab Saudi. Sistem ini juga pernah dipakai pada haji 2019 lalu.
Advertisement
Baca Juga
"Sebenernya ini juga keinginan dari pemerintah Saudi untuk mempercepat kedatangan jamaah haji dari Indonesia ke Saudi," kata Kasie Pelayanan Keberangkatan dan Kepulangan Jemaah Haji Daerah Kerja Madinah, Edayanti Dasril, Selasa (7/6/2022).
"Jadi pelayanan satu atap seperti proses custom dan quarantine sudah kita lakukan di embarkasi termasuk city check in," sambungnya.
Khusus pelayanan fast track tahun ini, katanya, hanya berlaku untuk sejumlah kloter dari embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) dan Jakarta-Bekasi (JKS). Total ada 73 kloter dari dua embarkasi yang mendapat layanan fast track dengan rincian embarkasi Jakarta-Pondok Gede 29 kloter dan Jakarta-Bekasi 44 kloter.
"Total jemaahnya kurang lebih 29.131 orang," ungkap Eda.
Eda menambahkan, sedianya layanan fast track dilakukan sejak kloter awal tiba di Bandara internasional AMMA Madinah. Tetapi karena satu dan hal terkait masalah teknis, akhirnya penerapan fast track masih tahap penyempurnaan dan direncanakan akan berlaku pekan depan.
"Mungkin dalam satu dua hari ini dari imigrasi Arab Saudi akan tiba di Jakarta untuk melakukan proses tersebut. Tapi proses barang imigrasi fast track sudah dilakukan disini sejak awal. JKG 1 sampai JKG 4, JKS 1 -JKS 4 sudah fast track. Artinya barang dan bagasi langsung drop tidak melalui proses pemeriksaan di imigrasi," jelas dia.
Â
Alasan Hanya Dua Embarkasi daoat Layanan Fast Track
Dalam kesempatan yang sama, Eda menjelaskan alasan hanya dua embarkasi yang mendapat layanan fast track.
Menurut dia, pada dasarnya pemerintah mengusulkan sejumlah embarkasi, tetapi semua kembali pada keputusan Saudi selaku pemilik kewenangan.
"Kita mengusulkan Solo tapi kembali lagi semua balik kepada pemerintahan Saudi. Karena terkait dengan fasilitas SDM mereka kirim ke sini. Kita menawarkan usulkan Solo, Makasar. Ala kulli hal, karena keterbatasan orang dan peralatan, mereka hanya menetapkan Jakarta," kata dia.
Â
Advertisement
Akan Sangat Siap
Eda menambahkan, Indonesia akan sangat siap dan senang jika pemberian layanan fast track diberikan ke sejumlah embarkasi lainnya.
Apalagi jika layanan ini juga berlaku saat kepulangan ke Tanah Air
"Akan senang sekali kalau diberlakukan pada proses pemulangan," tutup Eda.
Â
Reporter: Lia Harahap/Merdeka.com