Liputan6.com, Jakarta - Anisa Khoirunisa meneteskan air mata. Dia tak kuasa menahan tangis melihat Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi untuk pertama kalinya.
Jemaah calon haji asal Garut, Jawa Barat ini pun bersyukur bisa mencapai tanah suci untuk beribadah haji. "Pertama melihat Ka'bah saya menangis terharu dan pertama kali saya ke sini langsung ingat sama emak. Karena kata-kata emak ya, alhamdulillah saya di sini ibadah dengan tenang, bisa umrah sudah 4 kali," kata Anisa di Masjidil Haram kepada petugas MCH beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Anisa mengatakan, bisa sampai ke tanah suci lantaran doa orangtua dan keluarga. Oleh karena itu, dia berdoa agar ke depannya bisa kembali ke beribadah ke Tanah Suci bersama mereka.
Advertisement
Dia pun mengaku mulai merindukan orangtua dan anak-anaknya. "Buat keluarga terima kasih buat semua doa. Alhamdulillah saya dan suami kuat menjalankan ibadah di sini, sampai titik ini, " kata Anisa.
Jemaah lainnya, Deni Iqbal Samsori asal Garut juga mengaku sangat bahagia bisa berangkat haji pada tahun ini. Dia menunggu 10 tahun ditambah tertahan dua tahun karena Covid-19.
"Alhamdulillah bersyukur sekali kepada Allah SWT bisa berangkat ke sini. Bahagia sekali soalnya dari sekian juta dari Indonesia hanya sebagian bisa datang ke sini, sangat terharu sekali," kata Deni.
Apa doa yang paling ingin dipanjatkan? Dia ingin bisa datang ke Makkah bersama keluarga.
"Ingat sama anak, orang tua, mertua dan sanak saudara, ingin sama-sama ke sini apalagi ke Makkah al Mukarramah bisa haji bersama-sama soalnya sekarang kalau daftar nunggu agak lama," terang Deni.
Terharu
Sementara itu, Abdul Yadin Ahmad, jemaah asal Banjarnegara, Jawa Tengah mengatakan terharu bisa melihat ka'bah karena menunggu 11 tahun lamanya.
"Sekarang saya menangis sekali, karena istri saya tidak ikut karena belum daftar. Dan harapan saya untuk anak dan istri saya kita doakan harus ibadah ke Tanah Suci mekkah dan Madinah," kata dia yang mengaku pernah umrah pada 2024 lalu..
Dia mengatakan, dia menangis melihat Ka'bah karena teringat ingat istri dan orangtua, apalagi orangtuanya sedang sakit stroke.
"Harapan saya mudah-mudahan haji saya bisa diterima Allah SWT, saya bisa pulang ke Tanah Air ketemu sanak saudara dan keluarga," ucap dia.
Abdul Yadin Ahmad pun mengaku puas dengan pelayanan dari petugas haji. Dia sempat terpisah dari rombongan saat hendak tawaf dan dengan bantuan petugas, semua berjalan lancar.
"Alhamdulillah ketemu dengan panitia haji Indonesia, saya sangat senang sekali harapan masyarakat harus tanggap," kata Yadin.
Advertisement