Liputan6.com, Jakarta Sebagian jemaah haji akan diberangkatkan ke Tanah Air mulai 15 Juli 2022. Sejumlah jemaah pun memiliki kesan tersendiri dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini.
"Reguler rasa haji plus, banyak kemudahan," kata Hermi Chaniago (51), jemaah asal dari Embarkasi PDG 2 di Hotel Al Keswah di Jarwal, Makkah, Kamis (14/7/2022).
Baca Juga
Dia bersyukur mendapatkan kemudahan pada haji 2022 ini, karena lebih baik daripada yang dirasakan jemaah haji pada tahun-tahun sebelumnya. Misalnya saja, saat wukuf di Arafah hingga mabit di Mina.
Advertisement
"Katanya dulu di Arafah 1 sajadah untuk beberapa orang. Sekarang tendanya, ada kasur. Nyamanlah, WC tidak berdesakan," tutur Hermi.
Begitu juga makanan yang didapatkan, tidak ada masalah. Dia bersyukur dan berharap sepulangnya ke Tanah Air menjadi haji mabrur.
Hermi pun mengaku perasaannya campur aduk hendak meninggalkan Tanah Suci, antara senang dan sedih. Dia senang akan pulang dan bertemu keluarganya, tapi sedih karena akan meninggalkan Mekkah.
"Sedih sedih senang," kata dia.
Perempuan yang mendaftar haji pada 2011 ini mengaku, akan mengisi waktu sebelum meninggalkan Tanah Suci dengan melaksanakan tawaf wada.
Sementara itu, Dewi Purnama dari kloter PDG2 juga mengaku puas dengan pelayanan haji ini. Berdasarkan cerita pembanding tahun-tahun sebelumnya, dia merasa tidak mengalami kesusahan pada haji 2022 ini.
"Dari semua pelayanan mantap. Aman ada petugas. Kalau ada kesulitan, petugas membantu," kata dia.
Dewi menambahkan, transportasi juga lancar, tidak ada kemacetan. Toilet kalaupun antre, merupakan hal yang lumrah.
"Mungkin ini hikmah ditunda 2 tahun," tandas Dewi.
Kemenag: Angka Kematian Jemaah Haji 2022 dapat Ditekan, Ini Kerja Super Tim
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Agama yang juga anggota Amirul Hajj, Nizar Ali menilai tim kesehatan telah melakukan tugasnya dengan baik sehingga angka kematian jemaah haji 2022 dapat ditekan.
"Ini luar bisa, ini kerja super tim. Ini kerja tim kesehatan betul betul melakukan tugas sehingga menekan angka kematian. Ini kerja keras tim kesehatan dengan kolaborasi sesuai dengan porsi masing-masing," kata Nizar Ali di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah, Selasa (21/7/2022).
Nizar menyambangi KKHI untuk memantau kondisi jemaah yang dirawat pasca puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna). Dia memberi motivasi serta semangat secara langsung agar jemaah yang sakit diberi kesembuhan.
"Pertama kita butuh data yang konkret terkait kondisi kesehatan jemaah haji dan ingin memberi motivasi ke penderita agar punya optimisme agar segera sembuh," kata dia.
Nizar pun mengapresiasi Kementerian Kesehatan yang sudah melakukan persiapan persiapan haji. Diharapkan kinerja mendatang akan jauh lebih baik lagi dengan konsolidasi dan koordinasi dengan sejumlah pihak.
Advertisement
Jumlah Jemaat Wafat
Sebelumnya, Kepala Satuan Operasional (Kasatop) Arafah, Muzdalif, dan Mina (Armuzna) Nasrullah Jasam mengatakan, 14 jemaah wafat selama fase puncak haji sejak 8 Zulhijah 1443 H atau 7 Juli 2022. Dengan demikian, total jemaah haji Indonesia yang wafat sejak awal keberangkatan pada 4 Juni 2022 hingga hari ini berjumlah 41 orang.
Nasrullah mengatakan, 14 jemaah yang wafat terdiri dari satu jemaah wafat di KKHI Arafah, enam jemaah wafat di KKHI Makkah, dan tujuh jemaah wafat di KKHI Mina.
"Jika disandingkan dengan angka kematian pada hari yang sama untuk lima tahun terakhir, saat ini adalah yang paling sedikit. Angka penurunannya sangat signifikan," kata Nasrullah, Senin 11 Juli 2022.