Kapolri Pastikan Dalami Isu Kekaisaran Sambo dan Konsorsium 303 di Tubuh Polri

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan akan mendalami mendalami isu adanya Kekaisaran Sambo di tubuh Polri.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 24 Agu 2022, 20:15 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2022, 20:15 WIB
Kapolri Jelaskan Perkembangan Kasus Ferdy Sambo di Hadapan DPR
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo saat mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPR RI di Jakarta, Rabu (24/8/2022). Rapat tersebut membahas kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas Irjen Pol. Ferdy Sambo. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan akan mendalami mendalami isu adanya Kekaisaran Sambo di tubuh Polri.

Bukan hanya itu saja, dia juga memastikan akan memeriksa yang berkaitan dengan judi online Konsorsium 303.

"Terkait masalah chat-chat yang memunculkan apakah betul Kaisar Sambo dan gengnya, terkait masalah Konsorsium, demikian juga dengan chat yang lain, saat ini kami sedang melakukan pendalaman. Jadi Propam saya minta untuk melakukan pendalaman," kata Listyo saat Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi III DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (24/8/2022).

Dia sedikit mengangkat terkait upaya pemberantasan judi, yakni dalam setahun pada periode Januari sampai dengan Agustus 2022, Polri sudah mengungkap sebanyak 641 kasus terkait judi online dan 1.408 judi konvensional.

"Kurang lebih ada 3.296 tersangka," jelas Listyo.

Sementara untuk Agustus 2022, ada 286 kasus judi online dan 453 judi konvensional dengan 1.298 tersangka.

"Namun, karena memang kemudian ini menjadi perhatian nasional, saya sudah perintahkan kepada seluruh pimpinan wilayah Kapolres, Kapolda, Direktur, bahkan pejabat Mabes, saya minta tidak ada lagi yang namanya judi, apakah itu judi online, apakah judi darat, yang masih nanti kemudian ada kegiatan," kata Listyo.

 

DPR Minta Kabareskrim Polri Turun Tangan

Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan meminta Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto untuk menurunkan tim cyber crime untuk mengusut isu konsorsium 303 hingga pemberhentian Kapolri di tengah kasus Irjen Ferdy Sambo.

Dia menilai, ada upaya merusak institusi Polri melalui isu yang berkembang dalam kasus penembakan Brigadir J dengan gerakan yang struktur, sistematis dan masif. Namun, politikus PDIP ini melihat Polri hanya diam saja.

"Kalau kita lihat iramanya itu, bapak mainkan itu panggil tim media bapak ini gerakannya terstruktur sistematis dan masif tapi Polri diam. Pak Agus pakai cyber crime, mainkan. Halal mas itu mas," ujar Arteria saat rapat kerja dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022).

Dia meminta Kapolri Sigit untuk bisa memilah mana isu yang sejalan dengan penegakan hukum penembakan Brigadir J, mana polemik di luar penegakan hukum.

"Penegakan hukumnya harus clear, polemik di luar kasus harus bisa dipisah. Pak Kapolri harus berani memilah memilih mana yang voice mana yang noise. Cermati betul," tegas Arteria.

 

Harus Bisa Fokus

Di tengah pengusutan kasus penembakan, muncul isu yang melenceng. Polri harus bisa fokus menangani penembakan, jangan terganggu polemik di luar.

Misalnya muncul isu konsorsium 303 Ferdy Sambo sampai isu mafia tambang yang ingin mengadu domba Kabareskrim dengan Sambo. Di tengah itu muncul isu pemberhentian Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Saya sangat sedih, geram, marah. Orang bicara seenaknya ugal-ugalan tidak fokus lagi pada kematian Yosua. Bahkan cenderung penasihat hukum atau apa bicaranya udah enggak bicara Yosua bicaranya 303, mafia tambang, bicaranya adu domba Mas Agus dan Sambo. Ini ada organ juga yang mengkoreksi ini pak, tidak bisa dibiarkan hancur pak. Isu berikutnya nonaktifkan Kapolri, berhentiikan sementara, ganti. Ini juga pak," jelas Arteria.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya