Plt Ketum PPP Mardiono Yakin Suharso Tak Akan Beri Perlawanan Hukum

Plt Ketum PPP Muhammad Mardiono menegaskan tidak ada perpecahan di internal partai pasca-pencopotan Suharso Monoarfa dari jabatan ketum.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Sep 2022, 23:20 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2022, 23:20 WIB
Muhamad Mardiono (ketiga dari kanan) ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggantikan Suharso Monoarfa (Istimewa)
Muhamad Mardiono (ketiga dari kanan) ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggantikan Suharso Monoarfa (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (Plt Ketum PPP) Muhammad Mardiono yakin Suharso Monoarfa tidak akan melakukan perlawanan hukum atas pemberhentiannya sebagai Ketum partai berlambang Ka'bah itu.

Suharso dinilai tidak menggugat Surat Keputusan (SK) Kepengurusan DPP PPP yang baru disahkan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

"InsyaAllah itu tidak terjadi. Karena beliau tentu saya tahu persis beliau sangat negarawan, beliau adalah aset PPP paling besar, dan beliau juga aset bangsa kita, aset negara karena beliau juga saat ini sebagai menteri Bappenas tentu bagian dari aset negara ya," ujar Mardiono di Kantor KPU, Jakarta, Senin (12/9/2022).

Mardiono menuturkan, hubungannya dengan Suharso Monoarfa tetap baik. Ia menyebut, Suharso merupakan sosok mentor dan sahabat.

"Hubungan kami dengan beliau Suharso Monoarfa tetap baik karena beliau adalah guru saya mentor saya sahabat saya jadi tidak ada jarak saya dengan beliau. Jadi tidak ada perpecahan di PPP," ujarnya.

Menurut Mardiono, pergantian ketua umum tidak akan mempengaruhi sikap anggota PPP. Semua kader diyakini akan tetap bersama dengan PPP yang ia pimpin.

"Jadi karena PPP partai kader partai yang paling tua mungkin di negeri ini tentu siapapun pemimpinnya kami semua tetap PPP. Insyaallah prinsip kader tidak akan terpengaruh pada pergantian kepemimpinan," katanya.

Mardiono menegaskan, pergantian ketua umum bukan untuk kepentingan perseorangan. Ia terpilih karena amanah pendiri PPP.

"Ini adalah amanah dari para pendiri PPP didirikan untuk wadah perjuangan umat kami disini bersama dengan umat termasuk yang menitipkan kepada kami hasil pemilu 2019 lalu itu sekitar 6,3 juta lebih rakyat Indonesia," tegasnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Merdeka.com

Tegaskan PPP Solid dan Tak Ada Perpecahan

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono. (Istimewa)
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhammad Mardiono. (Istimewa)

PPP menyambangi KPU guna memberikan SK Kemenkumham tentang struktur kepengurusan baru partainya yang mendapuk Muhammad Mardiono sebagai Plt Ketua Umum menggantikan Suharso Monoarfa. Mardiono memastikan, dengan SK tersebut tidak ada perpecahan dalam tubuh PPP.

"PPP tidak ada perpecahan, kita kompak, kita solid," ujar Mardiono di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta, Senin (12/9/2022).

Mardiono menjelaskan, perubahan pada struktur partainya dalam SK yang diserahkan ke KPU hanya terjadi pada jabatan ketua umum. Sisanya, semua nama tetap pada posisinya masing-masing.

“Dari kesemuanya itu tidak ada perubahan, yang berubah hanya satu yaitu ketua umum yang semula dijabat oleh beliau Bapak Suharso Monoarfa dan saat ini diamanahkan kepada saya Muhammad Mardiono, selainnya tidak ada perubahan,” jelas dia.

Meski mengganti posisi Suharso, Mardiono meyakini hubungan dirinya tetap baik dan profesional sebagai rekanan partai dan sahabat.

“Dengan beliau Pak Suharso Monoarfa, kami tetap baik karena beliau ini adalah guru saya, mentor saya, sahabat saya. Jadi tidak ada jarak antara saya dengan beliau. Jadi tidak ada perpecahan itu di dalam tubuh PPP," Mardiono menutup.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya