Isu Prabowo Bakal Bentuk 40 Kementerian, Gerindra: Semakin Banyak Semakin Bagus

Habiburokhman mengaku tak masalah bila kementerian menjadi gemuk, menurutnya Indonesia negara besar sehingga membutuhkan banyak orang untuk membangunnya.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 06 Mei 2024, 13:00 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2024, 13:00 WIB
Momen keakraban terjadi saat Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto
Momen keakraban terjadi saat Presiden RI terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto berbincang dengan Perdana Menteri (PM) Kanada, Justin Trudeau melalui sambungan telepon, Rabu (1/5/2024). (Foto: Tim Media Prabowo Subianto).

Liputan6.com, Jakarta Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan menambah jumlah kementerian lembaga menjadi 40. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman menyatakan sepakat dengan wacana tersebut.

"Kalau memang ingin melibatkan banyak orang menurut saya enggak masalah, justru semakin banyak semakin bagus kalau saya pribadi,” kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (6/5/2024).

Habiburokhman mengaku tak masalah bila kementerian menjadi gemuk, menurutnya Indonesia negara besar sehingga membutuhkan banyak orang untuk membangunnya.

"Kalau gemuk dalam konteks fisik orang per orang itu kan tidak sehat, tapi dalam konteks negara jumlah yang banyak itu artinya besar, besar justru bagus, negara kita kan negara besar, tantangan kita besar, target kita besar, wajar kalau kita perlu mengumpulkan banyak orang berkumpul dalam pemerintahan sehingga jadi besar,” ungkap dia.

Menurut Habiburokhman, pengembangan jumlah Kementerian bukan berarti hanya untuk bagi-bagi jatah ke partai politik. Meski demikian, ia menyatakan masukan dari masyarakat akan tetap menjadi pertimbangan.

"Itulah kesalahan berpikir, dan enggak apa-apa jadi masukan bagi kami jangan sampai hanya untuk mengakomodir kepentingan politik, masukan masyarakat kami terima,” kata dia.

 

Hak Prerogatif Prabowo

Habiburokhman
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman. (Merdeka.com)

Meski demikian, Habib mengingatkan bahwa kewenangan membentuk kabinet hanya ada di tangan Prabowo selaku presiden terpilih.

"Tapi itu tadi kewenangan membentuk kabinet, formasi berapa, jumlah berapa itu secara substansi itu ada di Pak Prabowo sebagai presiden elected. Apakah besar tidak efektif ya pertimbangan beliau. Karena yang akan terima rapor dari rakyat beliau,” pungkas dia.

 

Infografis Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo-Gibran. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Nasdem dan PKB Merapat ke Prabowo-Gibran. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya