Ahmad Sahroni Apresiasi BNN Punya Pendekatan Humanis dalam Pencegahan Narkoba

Sahroni menilai, pemetaan wilayah rawan akan memudahkan negara dalam mengawasi, mencegah, serta memutus rantai narkoba.

oleh Tim News diperbarui 18 Jul 2024, 18:11 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2024, 17:30 WIB
Oknum Polisi Perkosa Remaja, Ahmad Sahroni Minta Pelaku Dihukum Maksimal
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. (Foto: Jaka/nvl)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI telah memprioritaskan tujuh daerah sebagai tempat pelatihan keterampilan untuk mencegah peredaran narkoba di masyarakat.

Inspektur Utama BNN RI Irjen Pol Wahyono menyebut, tujuh wilayah yang menjadi prioritas pencegahan berupa soft power approach yakni; Sumatera Utara, Aceh, Palembang, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kepulauan Riau dan Palembang.

Kegiatan yang dilakukan, katanya, seperti bimbingan teknis, pelatihan keterampilan life skill dan yang lainnya. Hal tersebut ditujukan untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas masyarakat yang rawan narkoba.

Mendengar langkah pencegahan itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni pun lantas memberi apresiasi kepada BNN. Politikus NasDem tersebut menilai, pemetaan wilayah rawan akan memudahkan negara dalam mengawasi, mencegah, serta memutus rantai narkoba.

“Saya kira langkah pemetaan wilayah rawan oleh BNN ini sudah sangat strategis dan taktis. Kita jadi punya perencanaan yang efektif dalam mencegah serta memutus rantai narkoba. Tawaran pendekatannya pun bagus, soft approach, lebih solutif dan mudah diterima ketimbang pendekatan-pendekatan hukum yang terkesan ‘menakutkan’ bagi masyarakat,” ujar Sahroni dalam keterangan, dikutip Kamis (18/7/2024).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Minta Turut Awasi Wilayah Lainnya

Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni
Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni.

Meski begitu, di luar tujuh wilayah tersebut, Sahroni tetap meminta agar BNN bersama pihak terkait, turut mengawasi wilayah lainnya. Mengingat sebaran narkoba di Indonesia sudah sangat masif dan membahayakan jutaan nyawa masyarakat.

“Tapi kalau melihat dari laporan dan temuan belakangan ini, rasanya BNN, Polri, dan pihak terkait tetap perlu meningkatkan kewaspadaan di luar ketujuh wilayah prioritas tersebut. Karena dari kemarin banyak banget temuan, mulai pabrik narkoba terbesar di Malang, kampung narkoba di Jakarta, laboratorium narkoba di Bali, dan sebagainya. Rasanya lagi zona merah narkoba sebagian besar wilayah kita,” tambah Sahroni.

Untuk itu, Sahroni berharap BNN bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa yang saat ini sangat rentan terpapar oleh narkoba.

“Masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah rawan itu sudah pasti punya potensi keterpaparan yang lebih tinggi. Jadi BNN harus hadir selamatkan mereka, jangan sampai terlambat,” tutup Sahroni.

Infografis Memburu Gembong Narkoba Internasional Fredy Pratama. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Memburu Gembong Narkoba Internasional Fredy Pratama. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya