Liputan6.com, Jakarta - Jaksa Agung Sanitiar (ST) Burhanuddin mengingatkan seluruh jajarannya untuk mewaspadai oknum yang berupaya melemahkan Korps Adhyaksa. Menurut dia, mereka yang berupaya melakukan itu karena tidak nyaman dengan penegakan hukum di lembaganya.
"Oleh karena itu, saya ingatkan agar kita semua selalu waspada, jangan lengah sedikit pun. Karena upaya pelemahan terhadap institusi yang kita cintai ini, oleh oknum-oknum penjahat yang tidak nyaman dengan penegakan hukum yang kejaksaaan jalankan," kata Burhanuddin dalam amanatnya sebagai inspektur upacara di acara Upacara Hari Bakti Adhyaksa ke-64, Ragunan, Jakarta Selatan, Senin (22/7/2024).
Baca Juga
Burhanuddin menyebut, dalam waktu lima tahun belakang Kejaksaan Agung mampu mencetak sejarah dengan menjadi lembaga penegak hukum yang paling dipercayai. Hal ini karena, penegakan hukum yang dilakukan jajarannya dilakukan tanpa pandang bulu.
Advertisement
"Kejaksaan mampu hadir untuk mewujud dan menjawab harapan masyarakat dan bangsa dalam mewujudkan keadilan, pemanfaatan, dan kepastian hukum serta mampu melaksanakan penegakan hukum dan pemberantasan kejahatan tanpa pandang bulu namun tetap menjaga sisi humanis," sebutnya.
Burhanuddin mengungkapkan, apa yang telah dicapai Kejaksaan berkat hasil kerja keras bersama.
"Dalam setiap melaksanakan tugas dan kewenangan kita tidak pernah ada suatu prestasi atau keberhasilan yang dicapai tanpa perjuangan dan tantangan," pungkas dia.
Â
Kejagung Limpahkan Tersangka Harvey Moeis dan Helena Lim
Sementara itu, Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi melimpahkan barang bukti dan dua tersangka terkait kasus tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk tahun 2015 hingga 2022.
Dua tersangka yang dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan adalah Harvey Moeis dan Helena Lim.
Pantauan merdeka.com, keduanya tiba di lokasi sekira pukul 10.51 Wib. Keduanya terlihat mengenakan rompi tahanan berwarna merah muda atau pink serta dikawal oleh sejumlah orang kejaksaan dan beberapa anggota TNI.
Saat itu, tangan Harvey terlihat diikat dengan borgol, sementara tangan Helena ditutupi dengan kain.
Keduanya nampak tidak berkata-kata saat digiring masuk anggota ke dalam Gedung Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.
Namun, Harvey sempat menoleh sebentar saat dirinya dipanggil awak media yang sudah menunggu kedatangannya.
Â
Â
Â
Â
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com
Advertisement