Banjir bandang akibat hujan deras yang terus menerus mengguyur Sambalia, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), selama 3 hari berturut-turut. Hai ini menyulitkan proses evakuasi para korban banjir.
Proses evakuasi korban dilakukan di beberapa desa yang saat ini tersendam air yaitu, Desa Menangarea, Dusun Batusela dan Desa Pekandangan. Namun evakuasi itu terkendala oleh jaringan listrik yang padam total.
Baca Juga
Aliran kabel listrik penghubung menuju ke beberapa desa lainnya di Kecamatan Sambalia terputus, karena terkena pohon yang tumbang akibat diterjang air bah.
Advertisement
Selain itu, sinyal telekomunikasi dari seluruh operator juga terganggu, sehingga menyulitkan informasi, seperti yang dialami Mahmud, salah seorang warga asal Labuhan Lombok.
Meski hujan deras, dia terpaksa terjun menuju ke lokasi banjir Bandang untuk melihat keadaan keluarganya. Dengan menempuh perjalanan kurang lebih 10 kilometer.
"Saya coba telepon mertua saya berkali-kali nggak bisa nyambung, karena gangguan. Ya sudah terpaksa saya datang ke sini, karena saya khawatir," ucap Mahmud, Selasa (21/1/2014).
Pantauan Liputan6.com, puluhan warga malam tadi berlarian sambil menggunakan lampu senter untuk membantu korban lainnya menuju ke tempat pengungsian di sebuah SD yang terdapat di kawasan yang lebih tinggi. (Alv/Ndy)
Baca juga:
Bah dari Gunung Rinjani, Jembatan Desa di Lombok Timur Ambruk
Banjir 1 Meter, Jalur Pantura Semarang-Surabaya Lumpuh
Rumah Terendam, Warga Serang Mengungsi ke Jalan Tol