Mesin Balap F1 Siap Kembali Dirombak Biar Lebih Cepat

Langkah FIA merubah mesin karena adanya keluhan yang dilontarkan para tim balap F1 perihal mobilnya dimusim 2017.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 05 Nov 2017, 10:10 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2017, 10:10 WIB
PHOTO: Kecelakaan Tragis di Formula 1 GP Singapura, Pembalap Ferrari Gagal Finis
Pembalap Mercedes 'Lewis Hamilton (kiri) dan dua pembalap Ferrari, Sebastian Vettel dan Kimi Raikkonen setelah mengalami kecelakaan saat Grand Prix Singapura Formula One di Sirkuit Marina Bay City, Singapura, Minggu, (17/09) (MANAN VATSYAYANA / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Ajang balapan Formula One (F1) 2017 segera berakhir. Namun begitu federasi otomobil internasional (Federation Internationale de l'Automobile/FIA) telah mengumumkan regulasi baru yang ditargetkan dapat diimpelemtasikan secara menyeluruh di 2021 mendatang.

Aturan baru yang telah dipresentasikan FIA kepada tim balap ini nantinya, setiap jet darat akan mengusung mesin baru yang diklaim lebih kencang.

Langkah FIA ini diubah, karena adanya keluhan yang dilontarkan para tim balap F1 perihal mobilnya saat ini.

Rencananya, FIA akan tetap mempertahankan teknologi hibrida dan turbo yang dikombinasikan dengan mesin V6 berkapasitas 1,6 liter. Selain itu ubahan diharapkan terjadi pada putaran mesin yang lebih tinggi 3.000 rpm dari mesin saat ini. Demikian dilansir BBC, Sabtu (4/11/2017).

Dengan rpm yang lebih tinggi, maka suara mobil balap ini akan kembali nyaring, mirip seperti balapan F1 saat mesin V8.

Bagian lain yang dilakukan revisi yaitu MGU-H (Motor Generator Unit-Heat). Di mana bagian ini salah satu fungsinya mematikan suara mesin.

Sementara itu, FIA akan mempertahankan MGU-K (Motor Generator Unit – Kynetic) yang mampu menghasilkan daya output lebih besar. Dengan MGU-K maka hal itu akan memudahkan pebalap mengontrol mobilnya.

Aturan lainnya yang juga ikut dirombak yaitu pada bagian mesin turbo, di mana dimensi dan bobot beratnya dikurangi. Namun penambahan lainnya termasuk baterai standar dan penggunaan kontrol elektronik.

Kedanti begitu, FIA juga akan memperketat prihal peraturan penggunaan serta batasan bahan bakar.

 Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Mesin Masih Jadi Masalah Tim McLaren F1

Fernando Alonso
Fernando Alonso (GREG BAKER / AFP)

Pembalap McLaren di Formula 1 (F1), Fernando Alonso dan Stoffel Vandoorne, bakal memulai balapan di GP Meksiko, akhir pekan ini dari grid paling belakang. Penalti grid ini, sudah dikonfirmasi petugas FIA, setelah keduanya mengganti mesin jelang sesi latihan, Jumat (28/10).

Fernando Alonso dan Stoffel Vandoorne memang telah mengkonfirmasi, jika mereka akan membuat sejumlah ubahan untuk unit tenaga Honda jelang akhir pekan. Dengan begitu, kedua pembalap ini berharap bisa memperbaiki posisi di musim yang sulit ini.

Melansir Crash.net, ditulis Minggu (29/10/2017), hukuman tersebut sudah dikonfirmasi oleh petugas FIA, Autodromo Hermanos Rodriguez, saat FP1, dengan menjatuhkan hukuman untuk Alonso turun 20 posisi start karena mengambil mesin baru, turbo, dan MGU-H.

Sedangkan untuk Vandoorne, turun 35 posisi start setelah mengambil unit tenaga baru yang lengkap.

"Sirkuitnya tidak sesuai untuk paket kami, jadi kami tidak berharap bisa tampil super kompetitif di sini," jelas Alonso.

"Mungkin ini tempat terbaik untuk pinalti, dan mudah-mudahan kita bisa lebih baik di Brazil dan Abu Dhabi dengan mesin baru," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya