Gara-Gara Cuaca Ekstrem, Mobil Bisa Memanggang Kue

Cuaca ekstrem seperti panas yang berlebihan berpotensi membahayakan masyarakat. Tidak sekedar membuat tak nyaman, bahkan cuaca seperti ini bisa menelan korban jiwa.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jul 2019, 07:04 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2019, 07:04 WIB
Cuaca ekstrem bisa memanggang kue
Cuaca ekstrem bisa memanggang kue (Twitter/@NWSOmaha)

Liputan6.com, Nebraska - Cuaca ekstrem seperti panas yang berlebihan berpotensi membahayakan masyarakat. Tidak sekedar membuat tak nyaman, bahkan cuaca seperti ini bisa menelan korban jiwa.

Fenomena cuaca ekstrem ini lantas dipakai eksperimen oleh National Weather Service di Nebraska, Amerika Serikat. Melansir Autoevolution, mereka melakukan percobaan untuk memanggang kue yang memanfaatkan suhu panas kabin mobil.

Mobil yang dipakai eksperimen diparkir di bawah terik matahari dan pintu terkunci. Lalu nampan berisi empat biskuit itu di atas dasbor mobil.

Normalnya, untuk memanggang biskuit butuh waktu 15 menit dengan suhu 350 derajat. Tapi di dalam mobil, biskuit itu hampir matang butuh waktu 8 jam pada suhu 185 derajat.

NWS mengatakan, awalnya mereka akan menggunakan cookies untuk menguji cuaca ekstrem, tapi akhirnya memilih biskuit. Proses percobaan itu direkam dan dibagikan melalui akun Twitter mereka, @NWSOmaha.

Sumber: Otosia.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bengkel Ini Raup Keuntungan Akibat Cuaca Ekstrem

Cuaca ekstrem yang sangat panas dirasakan sejumlah negara. Bahkan suhu menyentuh angka 40 derajat celcius terjadi di Hanoi, Vietnam.

Kondisi cuaca panas itu rupanya membuat beberapa komponen mobil bekerja tak optimal. Sebut saja seperti AC mobil yang tak terasa dinginnya.

 

 
 

 

Melansir Zing, salah satu warga Hanoi, Hoang Van Ha mengatakan suhu permukaan jalan bahkan menyentuh angka 60 derajat celcius. AC pada mobil Toyota Camry miliknya pun tak menolong. Bahkan ketika AC dinyalakan dengan temperatur suhu paling rendah.

Masalah ini rupanya dialami banyak pengguna mobil di Hanoi. Hingga banyak pemilik mobil membawa mobilnya ke bengkel untuk memperbaiki AC mobil supaya kinerjanya kembali optimal.

Ternyata, hal itu membuat pemilik bengkel panen rezeki. Salah satu bengkel mobil di Hanoi mengaku jumlah konsumennya melonjak 2 hingga 3 kali lipat. Rata-rata mereka memperbaiki AC mobilnya.

"Mobil di bengkel sangat ramai. Jumlah mobil yang dibawa ke bengkel naik 2-3 kali lipat dari kapasitas operasi kami, jadi kami hanya bisa menerima sekitar setengah dari mobil yang masuk," ujar perwakilan Dr Cool.

 
Masalah Lain

Selain masalah AC, konsumen juga mengeluhkan soal ban yang rusak dan bumper mobil yang juga ikut rusak.

Bengkel lainnya di Hanoi juga merasakan hal yang sama. Sejak dibuka hingga ditutupnya bengkel, kapasitas perbaikan selalu penuh.

"Sejak seminggu terakhir kapasitas bengkel kami selalu penuh sejak buka hingga tutup. Masalah mereka ada pada AC dan ban rusak," aku Thien, dari bengkel South Anh Auto Garage.

Jelas peningkatan konsumen yang mereka alami berimbas pada revenue yang mereka terima. Pendapatan bengkel reparasi di Hanoi bahkan ikut naik 20 hingga 30 persen.

Sekali perbaikan, mobil biasa harus membayar VND 3 hingga 5 juta atau setara Rp 1,8 juta hingga Rp 3 jutaan (Kurs VND 1 = Rp 0,61). Sedangkan mobil mewah harus membayar VND 12-15 juta (Rp 7,5 juta - Rp 9,2 juta).

Sumber: Otosia.com

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya