Liputan6.com, Jakarta - Jaguar Land Rover secara resmi akan berganti nama menjadi JLR. Hal tersebut, untuk merombak citra perusahaan secara dramatis, bersamaan dengan peluncuran line up mobil listrik baru mereka.
Berbicara saat presentasi, CEO Adrian Mardell mengkonfirmasi, rebranding dari Jaguar Land Rover karena memang merek tersebut sangat kuat membawa imej Jaguar dan Land Rover saja. Padahal, perusahaan asal Inggris ini juga memiliki merek lain, seperti Range Rover, Discovery, dan Defender.
Sementara itu, Chief Creative Officer, Gerry McGover mengatakan, pada kenyataannya Range Rover adalah sebuah merek, begitu juga dengan Defender.
Advertisement
"Pelanggan mengatakan, mereka memiliki Range Rover. Dalam kemewahan, Anda membutuhkan kejelasan mutlak. Autobiografi Land Rover Range Rover SV tidak memberikannya," jelas Gerry.
"Kami menyukai Land Rover, tetapi ekuitasnya tidak sebanyak Range Rover, dan Defender meningkat secara besar-besaran," tegasnya.
Sedangkan terkait kelahiran kembali Jaguar sebagai merek mewah khusus listrik, Mardell mengatakan hal itu ada sesuatu yang 'sangat pribadi' dan 'urusan yang belum selesai' baginya setelah bergabung dengan jaguar 32 tahun yang lalu.
Model Range Rover Bakal Bertransformasi Jadi Mobil Listrik
Semua SUV Range Rover yang bermain di segmen kecil dan menengah, nantinya bakal ditransformasikan oleh perusahaan untuk menjadi mobil listrik pada masa depan.
Hal ini merupakan rencana dari induk perusahaan mereka yakni Jaguar Land Rover, untuk mendukung era elektrifikasi dan merealisasikan visi dan misi perusahaan sebagai pembuat mobil listrik pada 2025.
Menurut informasi Carsales Australia, Jaguar Land Rover ini telah mempersiapkan investasi senilai 15 Miliar Euro atau setara dengan Rp 246.2 triliun selama lima tahun ke depan sebagai modal untuk merealisasikan tujuan tersebut.
Pabrikan ini juga telah memiliki agenda lain, di mana menurut informasi tersebut mereka akan mengubah namanya menjadi singkatan saja, yakni JLR. Di samping itu, untuk memuluskan rencana yang telah ditetapkan tersebut, perusahaan juga turut melakukan konfigurasi ulang pabrik mereka yang terletak di Halewood, dekat Liverpool, Inggris, untuk hanya memproduksi jenis kendaraan yang didukung oleh Electric Modular Architechture (EMA) yang baru.
Meskipun beberapa model seperti Evoque, Velar, dan Discovery Sport tidak diberi nama secara spesifik, namun ketiga model tersebut, dan termasuk calon pengganti Jaguar E-PACE dan F-PACE diperkirakan akan menggunakan platform EMA.
Advertisement