Ketua Umum PDIP Lantik Badan Saksi dan Pemenangan Pemilu

Teras Narang menyampaikan, dalam tugasnya nanti akan berkoordinasi dengan DPP dan berkoodinir untuk pemenangan Pilkada 2015.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 27 Agu 2015, 15:06 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2015, 15:06 WIB
20150827-Pemilu-PDIP-Jakarta-Megawati
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri saat melantik Departemen Badan Pemenangan Pemilu dan Badan Saksi se-Indonesia di DPP PDIP, Jakarta, Kamis (27/8/2015). Pelantikan Departemen untuk menghadapi pilkada serentak 2015. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Menyambut Pilkada Serentak 2015, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) melantik Badan Saksi Pemilu Nasional dan Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten/kota hari ini.

Ketua Bappilu DPP PDIP Bambang Dwi Hartono menyampaikan, 269 kader tingkat provinsi/kota yang dilantik siap bertugas memenangkan kader PDIP yang bertarung di Pilkada.

"Untuk meningkatkan kesiapan partai dan potensi kemenangan, maka Bappilu dan jajarannya siap melaksanakan perintah partai," ujar Bambang DH di DPP PDIP Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (27/8/2015).

Pantauan Liputan6.com, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melantik langsung seluruh Badan Saksi Pemilu Nasional dan Bappilu.

Anggota Komisi II DPR Arif Wibowo diangkat menjadi kepala Badan Saksi Pemilu Nasional dan mantan Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang diangkat sebagai kepala Bapilu nasional.

Teras Narang menyampaikan, dalam tugasnya nanti akan berkoordinasi dengan DPP dan berkoodinir untuk pemenangan Pilkada 2015.

"Tugas kami berikutnya akan berkoodinasi kepada rekan-rekan di daerah. Bekerja cerdas, ikhlas dan bagaimana melalui badan pemenangan ini, semua pekerjaan dan program baik pusat dan daerah bisa berjalan baik," jelas Teras Narang.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menambahkan, pelantikan ini menjadi momentum pergerakan mesin partai.

Pilkada, lanjut Hasto, menjadi momentum konsolidasi dan membangun komitmen kerakyatan.

"PDIP meyakini dengan elektabilitas partai 35,7 persen akan terus bergerak menjadikan kekuasaan sebagai alat untuk berpihak pada wong cilik," tukas Hasto. (Ron/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya