Blusukan Ahok di Cakung Diwarnai Adu Mulut Relawan dengan Panwas

Dia mengaku diperintahkan atasannya untuk menghentikan kampanye Ahok yang tak berizin.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 09 Feb 2017, 10:44 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2017, 10:44 WIB
Ahok
Ahok

Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok blusukan di sekitar Pasar Kali Malang, Cakung, Jakarta Timur, pagi ini. Adu mulut sempat terjadi saat blusukan itu.

Seorang relawan sempat adu mulut dengan Panita Pengawas Kecamatan (Panwascam) Cakung, Jakarta Timur. Penyebabnya, kedatangan Ahok di Jalan Inspeksi Kali Malang itu disebut Panwascam tak berizin.

Saat Ahok dikerubungi warga, tiba-tiba Ketua Panwascam Cakung, Tomi Ronal, mendatangi kerumunan untuk menghentikan kampanye. Dia bersama dua anggota Panwascam lainnya.

"Ini enggak berizin," kata Tomi di lokasi blusukan Ahok, Kamis (9/2/2017).

Mendengar perkataan Tomi, seorang anggota timses Ahok marah. Dengan nada tinggi dia meminta Tomi untuk melaporkan hal ini ke atasannya.

"Kalau memang ini salah laporkan saja Pak ke Bawaslu. Jangan menghentikan kampanye," kata relawan itu.

Untungnya ada polisi yang memisahkan adu mulut mereka. Tomi mengaku tidak mendapat kabar terkait kedatangan Ahok. Panwascam justru tahu setelah mendapat laporan tersebut langsung dari polisi setempat.

Dia mengaku diperintahkan atasannya untuk menghentikan kampanye Ahok yang tak berizin.

"Saya sudah dapat perintah dari Ketua Panwaskota Jakarta Timur, Marhadi, untuk menghentikan kampanye ini," ujar dia.

Tomi juga mengaku diancam oleh relawan. Menurut dia, kampanye tak berizin sudah berulang kali dilakukan Ahok di Jakarta Timur. Dia berencana melaporkan hal ini ke atasannya.

"Akan kami laporkan tertulis. Kami sudah mengingatkan tapi ditentang dan ada ancaman," kata dia

Meski sempat ada cekcok antara relawan dan Panwascam, blusukan Ahok tetap berlanjut. Pasar Kalimalang macet karena warga berkerumum di jalan ingin melihat kedatangan Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya