Liputan6.com, Palembang - Tren belanja online di beberapa situs jual beli online di Indonesia ternyata menjadi ladang aksi penipuan. Beberapa warga Palembang yang menjadi korban penipuan akhirnya melaporkan kasus ini ke Polresta Palembang, Sumatera Selatan.
Seperti dialami Muhammad Rifqi (24), warga Jalan Veteran, Lorong Karyawan, Kecamatan Ilir Timur II, Palembang. Pemuda itu tertipu jutaan rupiah karena tergiur tawaran jual beli sepeda motor murah di salah satu situs jual beli online.
Baca Juga
Deretan Bisnis Sri Meilina, Ibu Mahasiswi yang Picu Penganiayaan Dokter Koas Unsri di Palembang
Kejanggalan Kasus Penganiayaan Dokter Koas Unsri di Palembang, Sopir Honorer BPJN hingga Dugaan Pelat Mobil Palsu
Hanya Diam Lihat Adik Ipar Meregang Nyawa, Tersangka Peracik Jamu Beracun di Palembang Kabur ke Lampung
"Pada Kamis lalu, 5 Agustus 2015, saya lihat ada iklan sepeda motor Kawasaki Ninja tahun 2008 dengan harga Rp 8 Juta. Yang jualan namanya dr Rusi Hartono. Ngakunya dokter bedah di Rumah Sakit Abdul Moeloek, Lampung Selatan. Selain murah, platnya juga dari Palembang, karena katanya dokter itu baru pindah dari Palembang," kata Rifqi saat melaporkan kasus penipuan ini di SPK Polresta Palembang, Selasa (11/8/2015).
Advertisement
Korban yakin proses jual beli yang dia lakukan aman karena penjual mengirim foto diri, foto Kartu Tanda Pengenal (KTP), Surat Izin Mengemudi (SIM), dan alamat tempatnya berdinas. Karena percaya, korban kemudian mengirim uang Rp 4 juta sebagai tanda jadi pada hari itu juga.
Namun, saat ditunggu pada waktu yang dijanjikan, barang yang rencananya dikirim melalui Ekspedisi Rizky Chargo pada Sabtu 8 Agustus 2015 itu tak kunjung tiba. Melihat ada gelagat yang tidak beres, Rifqi pun langsung menanyakan kepada pelaku. Namun dengan entengnya pelaku mengatakan bahwa pengiriman dibatalkan dan tidak bisa dihubungi lagi.
"Saya coba cari dokter itu ke rumah sakit tempat ia kerja melalui saudara saya di sana. Ternyata tidak ada nama dokter tersebut. Bahkan ada dokter di sana yang juga tertipu hingga Rp 15 juta oleh pelaku yang sama. Modusnya sama, berjualan sepeda motor Kawasaki Ninja," lanjut Rifqi.
Penipuan online juga dialami Siti Balqis (19), warga Lorong Sungai Aur No 724 Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang. Mahasiswi Universitas MDP ini tertipu oleh penjual aksesoris telepon gengggam.
"Saya dan teman saya memesan aksesoris handphone yaitu bumpercase dengan total Rp 2,7 juta. Yang jualan namanya Runenti, kami percaya saja karena memang sering belanja di situs ini. Ada juga kontak Blackberry Messenger (BBM) penjualnya. Jadi pada Jumat, 7 Agustus 2015, langsung saya transfer uangnya melalui ATM BCA dengan no.rekening 2230520375," papar Siti.
Namun, saat korban meminta nomor resi pengiriman via BBM, akun BBM pelaku sudah tidak ada lagi. Korban pun mengecek ke situs jualan pelaku dan ternyata iklan berjualannya sudah dihapus. Korban pun semakin syok, karena di salah satu grup jual beli online, banyak yang sudah menjadi korban aksi penipuan pelaku.
Kapolresta Palembang Kombes Tjahyono Prawoto, melalui Kasat Reskrim Kompol Suryadi menegaskan, pihaknya telah menerima pengaduan korban atas perkara penipuan online. "Sudah kita terima pengaduan korban, dan kita tindak lanjuti," ujar Suryadi. (Sun/Mut)