Liputan6.com, Makassar - Mila (17) diduga membunuh buah hatinya, Alif (13 bulan), karena sang bayi sering menangis. Niat hati menenangkan tangis bayi, perlakuan Mila malah menyebabkan anaknya tewas.
Kasus ini terkuak setelah Sumarlin (21), ayah kandung bayi Alif, melaporkan Mila dan suami barunya, Sudirman, dengan dugaan penganiayaan terhadap Alif ke Polsek Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, pada Minggu 20 Maret 2016.
Setelah laporan diterima, aparat Polsek Parangloe mendatangi rumah Mila bersama suami barunya di Desa Bonto Kassi, Kecamatan Parangloe, Kabupaten Gowa, Sulsel.
Setiba di rumah tersebut, bayi Alif ditemukan di dalam kamar dalam keadaan sudah tak bernapas dengan luka lebam di sekujur tubuhnya serta buah zakarnya seperti pecah karena diremas.
"Saya bersama aparat Polsek menemukan anak kandung saya, Alif tewas di atas ranjang dengan kondisi yang mengenaskan. Memang sejak pisah, Alif ikut sama ibunya, Mila, yang sudah bersuami kembali. Itu karena dia masih bayi dan butuh ASI ibunya," kata Sumarlin, di Mapolres Gowa, Sulsel, Senin (21/3/2016).
Baca Juga
Setelah membunuh Alif, Mila dan Sudirman kabur dan membiarkan Alif di rumah sendirian dalam keadaan sudah tak bernyawa di kamar tidur.
Kapolres Gowa, AKBP Rio Indra Lesmana mengatakan kedua pelaku, yakni Mila dan Sudirman, diciduk di daerah Sudiang, Makassar, sekitar pukul 10.00 Wita.
Advertisement
"Keduanya saat ini sedang menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Gowa,"katanya.
Dari pantauan Liputan6.com, Mila di hadapan penyidik bagian Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Gowa mengaku terpaksa menyiksa bayi hasil perkawinannya dengan suami pertamanya karena kesal. Sebab bayinya yang masih usia 13 bulan tersebut sering menangis.
"Saya cekik karena dia terus menangis dan tidak lama dia muntah-muntah, selanjutnya buah zakarnya saya remas setelah itu dia baru berhenti menangis," kata Mila.
Namun selang beberapa menit, kata Mila, bayinya itu kembali menangis. "Di situ saya langsung menendangnya dan kembali buah zakarnya saya remas dengan keras sebanyak dua kali," lanjut Mila.
Usai kejadian itu, bayi Alif mengalami kejang-kejang dan sekujur tubuhnya memucat.
Sementara itu, Sudirman ayah tiri Alif mengaku, ia baru mengetahui kejadian tersebut setelah pulang kerja. Ia mendapati Alif muntah-muntah.
"Ada bekas cekikan di leher Alif, itu mungkin yang menyebabkan dia muntah-muntah, sampai meninggal. Tapi saya bawa ke Puskesmas Bonto Jai," kata Sudirman.
Tak berselang lama, ayah kandung bayi, Sumarlin, datang ke puskesmas dan mengamuk. Saat itu, Alif sudah dinyatakan tewas
"Ayah kandungnya datang mengamuk dan mengambil Alif. Kayaknya dibawa ke rumahnya," ucap Sumarlin.