Liputan6.com, Bandung - Dalam sepekan terakhir, sejumlah wilayah di Kota Bandung, seperti Pasteur, Pagarsih, dan Gedebage dikepung banjir. Akibat bencana itu, kerugian ditaksir melebihi Rp 16 miliar.
Kejadian itu mengundang keprihatinan sejumlah pihak, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat. Sekretaris MUI Jabar, Rafani Achyar, meminta agar Ridwan Kamil sebagai pemimpin Kota Bandung beserta seluruh masyarakat introspeksi diri.
"Kalau dari perspektif agama, bisa saja sebagai peringatan atau teguran. Kalau saya, melihat bencana lebih disebabkan oleh manusia, bisa wali kota atau masyarakat," kata Rafani kepada Liputan6.com, Senin (31/10/2016).
Baca Juga
Ia mengatakan, kesalahan wali kota sebagai perwakilan pemerintah bisa jadi akibat perencanaan atau pelaksanaan yang tidak sesuai. "Dari masyarakat, pola hidup yang jauh dari agama dan beberapa tindakan yang tidak sesuai norma," kata dia.
Selain itu, MUI Jabar meminta Ridwan Kamil sebagai orang nomor satu di Kota Bandung itu bekerja sama dengan banyak pihak dan tidak menyalahkan satu sama lain.
"Wali kota mesti bersikap bijaksana dan jangan terlalu menampakkan ini wilayah provinsi. Ini pemerintah pusat seperti kemarin-kemarin ramai. Jadi, terima saja karena ada di wilayah Bandung, tinggal berkoordinasi. Sebagai pemimpin, wajar mendapat keluhan dari rakyatnya," tutur Rafani.
Dia pun meminta agar masyarakat mulai mencintai lingkungan dan membantu program pemerintah dalam mengatasi masalah banjir.