Pesan Presiden Jokowi untuk Pemimpin Daerah di Hari HAM Sedunia

Presiden Jokowi sekaligus menyerahkan penghargaan kepada kepala daerah yang berhasil menjadi daerah yang peduli terhadap HAM.

diperbarui 10 Des 2017, 17:20 WIB
Diterbitkan 10 Des 2017, 17:20 WIB
Hari HAM Sedunia
Presiden Jokowi memberikan sambutan saat peringatan ke-69 Hari HAM Sedunia di The Sunan Hotel Solo, Minggu (10/12/2017). (Ari Purnomo/JawaPos.com)

Solo - Puncak peringatan ke-69 Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Sedunia diadakan di The Sunan Hotel, Solo, Jawa Tengah, hari ini. Pada peringatan Hari HAM Sedunia tersebut, Presiden Joko Widodo atau Jokowi hadir dan menyerahkan penghargaan kepada kepala daerah yang berhasil menjadi daerah yang peduli terhadap HAM.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan bahwa pemerintah telah berusaha keras untuk memenuhi dan menjamin hak-hak masyarakat. Seperti hak sosial, kultural, ekonomi, dan hak berpolitik. Maka dari itu, pemerintah harus bekerja nyata dan konkret.

"Pemerintah berusaha keras seluruh lapisan masyarakat memperoleh pekerjaan, penghasilan yang layak meskipun itu tidaklah mudah," ucap Jokowi di hadapan para tamu dan undangan, Minggu (10/12/2017), dilansir JawaPos.com.

Jokowi juga menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang berupaya untuk mengakkan prinsip-prinsip HAM di Indonesia. Seperti gubernur, bupati, dan wali kota yang mengembangkan daerah yang berwawasan HAM.

"(Masih ada) pekerjaan besar, pekerjaan rumah bahwa dalam penegakan HAM belum bisa tuntas diselesaikan. Termasuk pelanggaran HAM masa lalu. Hal ini membutuhkan kerja kita semuanya," ungkapnya.

Maka dari itu, Jokowi meminta kepada seluruh kepala daerah dan juga masyarakat untuk bekerja sama dalam menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sementara itu, Menteri Hukum dan HAM, Yasonna H Laoly menambahkan, untuk pelanggaran HAM di masa lalu masih terus dikerjakan.

"Dulu pernah akan dibentuk sebuah tim yang terdiri dari Polri, Jaksa Agung, dan juga Menko Polhukam sebagai koordinatornya. Tetapi, kadang-kadang (untuk menyelesaikan) tidak semudah yang kita pikirkan," ucapnya.

Perlu adanya pendekatan kepada semua pihak. Selain itu, Yasonna juga mengatakan, untuk penanganan, ini perlu ditarik kasusnya sampai kapan. "Apakah sampai tahun 1965, nanti kan banyak. Makanya kami akan membentuk tim rekonsiliasi dewan kerukunan, menyelesaikan soal-soal itu. Memang itu PR kita, dari dulu memang PR kita," kata Yasonna.

Peringatan Hari HAM Sedunia tersebut dihadiri pula oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono; Kepala Staf Presiden, Teten Masduki; staf khusus Presiden bidang Komunikasi, Johan Budi SP; Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo; dan sejumlah pejabat lainnya.

Baca berita menarik dari JawaPos.com lain di sini.

Banyak PR Penegakan HAM

Hari HAM Sedunia
Presiden Jokowi bersama Menkum HAM Yasonna H. Laoly menyerahkan penghargaan kepada sejumlah kepala daerah yang menerima penghargaan Kabupaten/Kota Peduli HAM, di The Sunan Hotel Solo, Minggu (10/12/2017). (Foto: Istimewa)

Presiden Jokowi mengakui masih banyak pekerjaan rumah untuk penegakan HAM yang belum dikerjakan oleh pemerintah.

Beberapa kasus pelanggaran HAM yang masih belum terselesaikan misalnya penembakan misterius 1982-1985, penghilangan orang secara paksa 1997-1998, kerusuhan Mei 1998, peristiwa Trisakti, Semanggi I, Semanggi II, dan sejumlah kasus lainnya.

"Hal ini membutuhkan kerja kita semuanya, kerja bersama antara pemerintah pusat dan daerah dan seluruh komponen masyarakat dan dengan kerja bersama kita hadirkan keadilan HAM, kita hadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia," kata Jokowi, dilansir Antara, Minggu (10/12/2017).

Namun, Presiden Jokowi mengaku sudah banyak upaya pemerintah yang berusaha menyediakan layanan-layanan dasar bagi masyarakat. Mulai dari pembagian Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang sudah diberikan pada 17,9 juta anak dari keluarga tidak mampu dan jaminan kesehatan nasional melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS).

"Saat ini sudah lebih dari 92,4 juta penerima," Jokowi menambahkan.

Selain itu, masih ada pemenuhan hak-hak masyarakat lokal, hak-hak masyarakat adat yang menjadi perhatian serius pemerintah. "Pemerintah telah memberikan hak pengelolaan kepada tanah-tanah adat, hutan adat, kepada masyarakat lokal dan masyarakat adat," ujar Presiden.

Presiden Apresiasi Berbagai Pihak

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi memberi sambutan di perayakan ulang tahun ke-50 Batik Danar Hadi di Solo (Foto: Liputan6.com/Fajar Abrori)

Presiden juga mengapresiasi upaya keras dari semua pihak yang telah memberikan kontribusi nyata untuk penegakan prinsip-prinsip HAM di Indonesia, mengapresasi kepada para gubernur, para wali kota, para bupati yang mengembangkan human rights cities dan mengembangkan daerah yang berwawasan HAM.

Jokowi pun mengucapkan terima kasih kepada Komnas HAM dan sejumlah komnas lainnya. Termasuk, para akitivis HAM yang tiada hentinya memperjuangkan rasa keadilan masyarakat.

"Selamat Hari HAM Sedunia dan selamat bekerja bersama untuk membangun fondasi HAM yang kokoh untuk Indonesia yang adil untuk indonesia yang makmur untuk Indonesia yang sejahtera," kata Presiden, dilansir Antara.

Presiden Jokowi juga menyerahkan penghargaan kepada provinsi, kabupaten dan kota yang meraih peringkat peduli HAM berdasarkan penilaian Kementerian Hukum dan HAM, yakni Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Bangka Belitung, Provinsi Sulawesi Barat, Kabupaten Tapin, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kota Surakarta, Kota Gunung Sitoli, dan Kota Bekasi.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya