Liputan6.com, Pekanbaru - Tiga tahun dipelihara sejak bayi, Irsan Syamsudin harus merelakan siamang kesayangan diserahkan ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Provinsi Riau. Hal itu dilakukannya setelah primata bernama latin Symphalangus syndactylus itu menyerang anak berusia 6 tahun.
Entah kenapa, siamang yang biasanya dilepas di perumahan itu menyerang bocah. Beruntung, si bocah yang tak disebutkan namanya itu tak mengalami luka serius. Si pemilik akhirnya menyerahkan siamang peliharaan setelah mendapat saran warga sekitar.
Advertisement
Baca Juga
"Biasanya dipelihara pemiliknya dan dilepaskan berkeliaran di salah satu perumahan di Kota Pekanbaru," kata Humas BBKSDA Riau, Dian Indriarti di Pekanbaru, Jumat petang, 26 Januari 2018.
Dia menyambut niat baik penyerahan ini karena menurutnya siamang termasuk hewan dilindungi dan dilarang dipelihara warga. Selain itu, faktor keselamatan warga juga menjadi perhatian karena sewaktu-waktu hewan itu bisa keluar insting liarnya.
"Dan sudah ada anak yang diserang, meski tak terluka parah. Itu tetap berbahaya karena pada dasarnya hewan bisa mengeluarkan sifat liarnya," kata Dian.
Â
Â
Â
Â
Dijemput ke Rumah
Siamang itu langsung dijemput ke rumah pemilik setelah BBKSDA mendapatkan laporan. Evakuasi dilakukan beberapa petugas dengan didampingi dokter hewan. Siamang itu lalu dibawa memakai kerangkeng.
"Siamang merupakan satwa liar yang dilindungi dan tidak boleh dipelihara warga," kata petugas kesehatan hewan BBKSDA Riau, drh Rini Deswita.
Rini menyebutkan, secara umum hewan dikenal dengan kera penyanyi itu dalam kondisi baik. Meski begitu, satwa berbulu hitam itu perlu diperiksa lebih lanjut.
Observasi juga dilakukan untuk mengetahui apakah satwa itu siap untuk dikembalikan ke habitat aslinya di hutan atau perlu tindakan penanganan dari pihak konservasi.
"Kita observasi juga perilakunya, apakah nanti bisa dikembalikan (ke hutan) atau tidak," tuturnya.
Advertisement
Sering Dilepas
Sementara itu, lrsan Samsudin sebagai pemilik mengaku sudah memelihara Siamang ini sejak 3 tahun lalu. Dia menyebut diperoleh dari rekan kerjanya, di mana satwa ini masih bayi kala itu.
"Saya pelihara dengan baik, setiap hari diberi makan sayur dan buah," kata Irsan.
Satwa ini disebutnya sering dilepas dan bermain di sekitar rumahnya. Warga juga dinyatakan sering bermain dengan Siamang ini sehingga cukup dekat dengan warga sekitar.
Namun pada pekan lalu, Siamang ini keluar sifat liarnya dan menyerang bocah 6 tahun. Irsan lalu disarankan menyerahkannya ke BBKSDA agar dirawat lebih baik lagi.
"Saya koordinasi dengan mereka dan dijemput," ujarnya.
Mau tidak mau, Irsan terpaksa merelakan Siamang yang sudah dirawatnya sejak kecil kepada petugas. Dia berharap hewan kesayangannya itu lebih baik dengan rumah barunya.
Saksikan video pilihan berikut ini: