Liputan6.com, Gorontalo - Pesawat Lion Air yang tergelincir di Bandara Djalaludin Gorontalo pada Minggu, 29 April 2018 pukul 18.30 Wita, hingga saat ini belum berhasil dievakuasi. Hal ini diduga karena adanya kerusakan berat di bagian bawah dan roda depan pesawat.
Akibat tergelincirnya pesawat Lion Air Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan JT892 ini puluhan penerbangan mengalami penundaan terbang karena pihak Bandara Djalaludin Gorontalo terpaksa menutup bandara sementara. Rencananya, bandara akan dibuka kembali pada Senin, 30 April 2018 pukul 07.00 Wita, tetapi diperpanjang hingga pukul 08.40 Wita.
Advertisement
Baca Juga
Terkait penyebab tergelincirnya pesawat tersebut, pihak Lion Air masih menunggu hasil investigasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Hal ini disampaikan District Manager Lion Air Gorontalo Yasir Hasan.
Yasir menambahkan pihak Lion Air Gorontalo belum mengetahui pesawat Boeing 737-800 dengan nomor penerbangan JT892 itu bisa beroperasi kembali.
"Untuk pesawat yang mengalami indisen belum kami pastikan, karena itu bukan domain kami, saat ini masih menunggu hasil investigasi dari KNKT dan juga tim teknik," dia menandaskan.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Tak Terkait Masalah Jarak Pandang
Lion Air Group menyampaikan informasi terkini mengenai operasional dari dan ke Bandar Udara Djalaluddin, Gorontalo (GTO). Sesuai dengan keterangan resmi pihak bandara terdapat sejumlah pembatalan penerbangan (cancel flight).
Penerbangan tersebut antara lain Batik Air nomor ID 6242 dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang (CGK) ke Gorontalo, Batik Air nomor ID 6243 dari Gorontalo ke Cengkareng, Lion Air nomor JT 891 rute Gorontalo menuju Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan (UPG) dan Wings Air bernomor IW 1167 dari Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Manado, Sulawesi Utara (MDC) ke Gorontalo.
Selain itu, pihak Lion Air telah menginformasikan kepada seluruh pelanggan yang terganggu perjalanannya bahwa pihaknya akan memfasilitasi seluruh kebutuhan penumpang sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku seperti pembatalan penerbangan, pengembalian dana tiket (refund) ataupun kompensasi lainnya.
Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisasi dampak yang timbul dari kejadian tersebut, agar penerbangan-penerbangan lainnya tidak terganggu.
Pihak Lion Air menyatakan permohonan maaf kepada para pelanggan beserta seluruh pihak yang terganggu dengan adanya kejadian "veer off/ runway excursion"Â Lion Air nomor JT 892 dari Makassar ke Gorontalo sesaat setelah mendarat, 29 April 2018. Saat situasi ini terjadi, jarak pandang dilaporkan memenuhi persyaratan pendaratan dan kondisi hujan.
Penerbangan tersebut membawa 174 penumpang dan tujuh kru pesawat. Seluruh penumpang dan kru sudah dievakuasi dengan keadaan selamat.
Saat ini, Lion Air bekerjasama dengan berbagai pihak terkait untuk melakukan proses evakuasi pesawat dan penyelidikan lebih lanjut atas kejadian ini agar dapat memberikan rekomendasi sehingga dapat menghindari kejadian tersebut terulang kembali.
Â
Advertisement