Habib Luthfi bin Yahya Diharapkan Bikin Adem Tensi Politik Garut

Kehadiran ulama kharismarik Habib Luthfi bin Yahya diharapkan mampu meredakan tensi politik di kabupaten Garut, Jawa Barat.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 07 Mar 2019, 01:00 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2019, 01:00 WIB
Relawan ngahijikeun Garut saat deklarasi dukungan untuk Jokowi beberapa waktu lalu
Relawan ngahijikeun Garut saat deklarasi dukungan untuk Jokowi beberapa waktu lalu (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Untuk kedua kalinya dalam kurun waktu enam bulan terakhir, ulama kharismatik tanah air, Habib Luthfi bin Yahya, kembali mendatangi Garut, Jawa Barat.

Kedatangan ulama asal Pekalongan tersebut dimaksudkan untuk melakukan istigotsah sekaligus doa bersama,dalam upaya meredakan tensi politik yang kian memanas menjelang Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres), pada 17 April mendatang.

Ketua Relawan NU Ngahijikeun Garut, KH Aceng Abdul Muzib mengatakan, ikhtiar tersebut, sebagai upaya kalangan muslim terutama warga Nahdiyin atau keluarga Nadhaltul Ulama (NU) Garut untuk menjaga kondusifitas Garut.

“Makanya kami adakan istigosah dan doa bersama,” ujarnya, Selasa (5/3/2019) petang.

Menurutnya, tensi politik di masyarakat cenderung meningkat saat ini, hal ini tidak lepas dari banyak provokasi dan isu bohong (hoaks) yang saling menjatuhkan.

“Salah satunya soal perusakan baliho ini (Capres No 1), jelas provokasi, yang bisa memancing kemarahan pendukung,” ujarnya.

Namun meskipun demikian, lembaganya beserta warga Nahdiyin Garut, mengaku tidak terpancing dengan upaya itu, dan lebih memilih doa bersama untuk keselamatan bangsa dan negara.

“Kami tidak akan terjebak dengan provokasi itu,” ujarnya.

Ihwal undangan dengan kembali menghadirkan Habib Luthfi bin Yahya di Garut, Menurutnya, selama ini sosok pengaruh mbak Habib cukup besar di kalangan muslim tanah air.

Sehingga kedatangannya, diharapkan mampu mendinginkan suasana. “Jangankan kalangan santri dan ulama-ulama sepuh, para pejabat pun pasti akan datang dan mendengarkan ceramahnya,” ujarnya.

Untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, lembaganya meminta semua pihak menahan diri dan lebih mengedepankan tali silaturahmi. “Tidak usah provokasi yang membuat orang tersinggung, tidak boleh melecehkan dan menghina paslon lain,” ujarnya.

Rencananya, tabligh akbar dan doa bersama yang akan dilaksanakan besok hari, Kamis (7/3/2019), yang dipusatkan di lapangan SOR Kerkof. Diperkirakan jumlah peserta mencapai 30-40 ribu orang. “Semoga acara berlangsung lancar."

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya