Liputan6.com, Blora - Sebuah fosil paus purba ditemukan di RT 06 RW 01 Desa Kapuan, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Penemuan fosil tersebut dilaporkan oleh salah seorang warga setempat kepada Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Blora.
"Iya laporan awalnya dari warga Cepu bernama Joko Purnomo, lalu kami tindak lanjuti," ujar staf Seksi Sejarah dan Purbakala, Lukman Wijayanto, kepada Liputan6.com, Jumat 23 Agustus 2019.
Advertisement
Berdasarkan laporan itu, Lukman mengatakan, pihaknya kemudian meminta dukungan teknis dari tim Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPMP) Sangiran untuk turun ke lokasi.
Advertisement
Â
Baca Juga
"Dari temuan yang ada, kita lalu minta bantuan BPSMP Sangiran. Sementara masih pecahan-pecahan. Mulai dari tulang belakang, rusuk, dan bagian pinggul," dia menambahkan.
Proses ekskavasi penemuan fosil tersebut dilakukan selama dua hari oleh tim gabungan dari BPSMP Sangiran bersama Dinporabudpar Blora. Menurut Staf perlindungan BPSMP Sangiran, Albertus Niko, temuan tersebut merupakan fosil paus purba (Cetacea).
"Identifikasi awal kami, fosil tersebut setelah dibersihkan sejenis hewan mamalia paus," katanya
Albertus Niko mengungkapkan, temuan fosil mamalia paus purba ini merupakan temuan pertama kali yang didapatkan di Jawa Tengah.
"Ini temuan pertama kali di Jawa Tengah. Sebelumnya temuan yang sama juga pernah didapatkan Bojonegoro Jawa Timur oleh warga," ungkapnya.
Menurut Albertus Niko, untuk memastikan hal itu ia, timnya akan mengadakan penelitian lebih lanjut. Kata dia, penemuan tersebut adalah penemuan spektakuler di Jawa Tengah.
"Karena kami melakukan sendiri ekskavasi ini, akan kami tindak lanjuti. Kalau Bojonegoro dulu diangkat oleh warga dan perkiraan umurnya kurang lebih 700 ribu tahun," katanya.
Â
Saat Gali Lubang Septic Tank WC
Menurut Kepala Seksi (Kasi) Sejarah dan Purbakala Eka Wahyu Hidayat temuan fosil tersebut didapatkan warga Desa Kapuan, Kecamatan Cepu saat sedang menggali lubang untuk septic tank WC (Water Closet).
Dia menceritakan bahwa asal mulanya warga saat menggali septic tank kedalaman kurang lebih 150 meter, secara tidak sengaja menemui semacam tulang.
"Ada warga yang sedang membuat septic tank, dan melaporkan kepada kami setelah menemukan semacam tulang," katanya.
Mendengar keterangan hasil identifikasi awal dari tim observasi BPMP Sangiran, Wahyu merasa senang atas temuan fosil mamalia paus purba di Blora ini.
"Senang, seperti yang dikatakan tim observasi dari Sangiran ini merupakan temuan yang spektakuler dan hampir tidak percaya di Blora ada mamalia paus," Wahyu memungkasi.
Fosil tersebut merupakan kabar yang kedua kalinya Liputan6.com ketahui. Sebelumnya, pada bulan April 2019 lalu warga setempat juga menemukan fosil jenis binatang purba. Namun, letak penemuannya di area persawahan.
Saat ini, fosil-fosil tersebut ditempatkan di rumah artefak milik Kabupaten Blora yang terletak di Jalan Gor Mustika Blora.
Â
Simak video pilihan berikut ini:
Advertisement