Meski Pandemi Covid-19, Komoditas Asal Sumbar Tetap Jadi Primadona Dunia

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat nilai ekspor provinsi setempat mengalami peningkatan.

oleh Novia Harlina diperbarui 06 Agu 2020, 20:00 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2020, 20:00 WIB
Dorong Pertumbuhan Ekonomi Pelindo III Permudah Proses Ekspor Impor
(Foto:@Pelindo III)

Liputan6.com, Padang - Meski pandemi corona Covid-19 melanda penjuru negeri, tetapi hal itu tidak memengaruhi geliat ekspor di Sumatera Barat. Badan Pusat statistik (BPS) mencatat nilai ekspor provinsi setempat mengalami peningkatan.

Pada Juni 2020 nilai ekspor Sumbar mencapai 112,32 juta dolar Amerika Serikat (AS), atau naik sebesar 55,01 persen dibanding Mei 2020.

"Benar, terjadi peningkatan nilai ekspor meningkat pada Juni 2020," kata Kepala BPS Sumbar, Pitono kepada Liputan6.com, Rabu (5/7/2020).

Pitono menyebut golongan barang yang paling banyak diekspor adalah lemak dan minyak hewan atau nabati sebesar 94,29 juta dolar AS, kemudian karet serta barang dari karet sebesar 6,27 juta dolar AS.

Kemudian secara akumulatif nilai ekspor Sumbar pada periode Januari-Juni 2020 mencapai 662,83 juta dola AS atau naik sebesar 8,81 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Untuk negara tujuan ekspor nonmigas Sumbar pada Juni 2020 ini, adalah ke Negara India sebesar 28,53 juta dolar AS, selanjutnya ke Myanmar 19,74 juta dolar AS, dan ke Bangladesh 19,70 juta dolar AS.

Kemudian pada periode Januari-Juni 2020 yakni ke India sebesar 28,53 persen, kemudian diikuti Amerika Serikat sebesar 17,24 persen terhadap total ekspor Sumbar.

"Data ekspor dikumpulkan dari dokumen Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) yang diisi oleh eksportir dan telah diberikan izin muat oleh Kantor Pelayanan Bea dan Cukai," katanya.

Sementara nilai impor Sumbar pada Juni 2020 sebesar 6,97 juta dolar AS, atau mengalami penurunan sebesar 38,73 persen dibanding Mei.

Golongan barang impor pada bulan Juni 2020 yang paling besar adalah pupuk sebesar 3 juta dolar AS, kemudianbahan bakar mineral 2,41 juta dolar AS.

"Nilai impor Sumbar berasal dari pelabuhan bongkar Teluk Bayur," ujar kepala BPS.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya