Terpapar Covid-19, Guru Besar Epidemiologi Unud Meninggal Dunia

Guru Besar Epidemiologi Universitas Udayana Prof dr Dewa N Wirawan mengembuskan napas terakhir setelah terpapar Covid-19. Ia mengembuskan nafas terakhir di rumah sakit pada pukul 03.00 Wita, Selasa (22/9/2020) karena terpapar Covid-19

oleh Dewi Divianta diperbarui 22 Sep 2020, 18:35 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2020, 17:45 WIB
Guru Besar Epidemiologi Unud Meninggal Dunia
Guru Besar Epidemiologi Unud Meninggal Dunia (Dewi Divianta/Liputan6.com/IST)

Liputan6.com, Denpasar Guru Besar Epidemiologi Universitas Udayana (Unud), Prof dr Dewa N Wirawan mengembuskan napas terakhir setelah terpapar Covid-19. Ia meninggal dunia di rumah sakit pada pukul 03.00 Wita, Selasa (22/9/2020). Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Bali, Fajar Manuaba menjelaskan, Prof Made Wirawan meninggal pada usia 71 tahun.

"Betul, meninggal pagi tadi pukul 03.00 Wita pada usia 71 tahun," kata Manuaba kepada Liputan6.com melalui saluran telepon. Manuaba sendiri mengenal dengan baik sosok Prof Made Wirawan. Sebab, ia merupakan salah satu murid Prof Made Wirawan selama menimba ilmu di Universitas Udayana.

Ihwal penyebab meninggalnya Prof Made Wirawan, Manuaba memaparkan dari informasi yang diterimanya, Guru Besar Ahli Epidemiologi satu-satunya di Bali itu lantaran terpapar Covid-19.

Katanya, anak pembantu almarhum tiba dari kampung halaman dan menginap di rumahnya. Rupanya, anak pembantunya tersebut positif terjangkit Covid-19. Dari sanalah riwayat Prof Made Wirawan terpapar Covid-19.

Di mata Manuaba, Prof Made Wirawan merupakan figur yang amat disiplin. Ia juga amat menguasai bidang ilmunya. "Beliau seorang figur guru zaman dulu yang amat disiplin dan kuat dalam bidang ilmunya. Disiplin beliau baru akan dirasakan bermanfaat ketika sudah tamat. Ternyata hidup perlu disiplin," katanya.

Semasa dalam perawatan, Manuaba mengaku Prof Made Wirawan sempat mendapat pertolongan berupa pemberian plasma konvalesen. "Sempat diinformasikan di forum dosen jika almarhum membutuhkan plasma kompavalesen. Kami berhasil mendapatkannya, tapi almarhum sudah kritis dan menghembuskan nafas terakhir," ujarnya.

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya