Riwayat Perjalanan Adik Bupati Cilacap Sebelum Meninggal, di Mana Tertular Covid?

Bupati Cilacap dan istri yang juga kontak dekat juga diswab, meski keduanya bukan termasuk kontak dekat berdasar tracing pasien sebelum meninggal dunia

oleh Muhamad Ridlo diperbarui 21 Okt 2020, 09:43 WIB
Diterbitkan 21 Okt 2020, 00:30 WIB
Gambar ilustrasi ini dengan izin dari National Institutes of Health pada 27 Februari 2020. Menunjukkan mikroskopis elektron transmisi SARS-CoV-2 juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus yang menyebabkan Corona COVID-19. (AFP/National Institutes of Health).
Gambar ilustrasi ini dengan izin dari National Institutes of Health pada 27 Februari 2020. Menunjukkan mikroskopis elektron transmisi SARS-CoV-2 juga dikenal sebagai 2019-nCoV, virus yang menyebabkan Corona COVID-19. (AFP/National Institutes of Health).

Liputan6.com, Cilacap - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Cilacap langsung melacak kontak atau contact tracing orang terdekat dan orang yang pernah berinteraksi dekat dengan anggota DPRD Cilacap, Helmi Busthomi yang meninggal positif Covid-19.

Helmi, yang juga adik kandung Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji meninggal dunia saat dirawat di RSUD Cilacap. Sesuai hasil swab, Helmi dinyatakan positif Covid-19.

Kontak dekat itu lantas diswab. Hingga Selasa (20/10/2020), sebanyak 22 orang telah diswab. Yakni, sebanyak 15 anggota DPRD dan tujuh anggota keluarga.

Selain itu, Bupati Cilacap dan istri yang juga kontak dekat juga diswab, meski keduanya bukan termasuk kontak dekat berdasar tracing pasien sebelum meninggal dunia. Bupati dan istri dinyatakan negatif.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi mengatakan keduanya dites swab bukan sebagai bagian dari kontak erat hasil tracing contact pasien meninggal tersebut. Bupati dan istri memang dijadwalkan tes swab sebagai langkah antisipasi, lantaran kegiatannya yang padat dan berinteraksi dengan banyak orang.

“Bukan bagian dari tracing contact. Memang sudah dijadwalkan sebelumnya,” katanya.

Menurut dia angka kontak terdekat masih mungkin bertambah. Pasalnya, kegiatan Helmi, cukup padat dan dengan begitu berinteraksi dengan banyak orang. Sementara waktu, orang yang telah diswab diminta untuk isolasi mandiri sembari menunggu hasil analisa laboratorium.

Perihal di mana Helmi tertular Covid-19, hingga saat ini Satgas Covid-19 Cilacap belum bisa memastikan. Menurut Pramesti, sulit untuk menentukan sumber penularan lantaran kegiatan yang padat.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Sempat Perjalanan Dinas ke Luar Kota

Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19.
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Diketahui pula, Helmi dan rombongan DPRD sempat melakukan perjalanan ke luar kota untuk urusan dinas. Namun, ia mengku belum mengetahui persis ke mana saja rombongan DPRD bepergian.

“Kalau tidak salah Semarang ya,” ujarnya.

Dugaan sumber penularan lain juga dilontarkan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Cilacap, M Wijaya. Wijaya menduga, Helmi tertular dari salah satu klaster di Majenang, tempat tinggalnya.

Seperti diketahui, kasus positif Covid-19 di Kecamatan Majenang melonjak tajam usai terungkapnya klaster pesantren. Wilayah Kecamatan Majenang menjadi daerah dengan jumlah kasus tertinggi di Cilacap.

“Itu kemungkinan, kan,” kata Wijaya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Helmi Busthomi, anggota DPRD Cilacap yang juga adik kandung Bupati Cilacap meninggal dunia pada Sabtu (17/10). Sebelumnya, Helmi sempat dirawat di RSUD Cilacap lantaran terjangkit Covid-19.

Sempat ditangani secara intensif, kondisi Helmi semakin menurun. Helmi mengembuskan napas terakhir pukul 07.55 WIB di ruang Dahlia RSUD Cilacap. Diketahui pula, ada penyakit penyerta atau komorbid, yakni diabetes dan darah tinggi.

Pemulasaran jenazah almarhum dilakukan di RSUD Cilacap dengan protokol Covid-19. Jenazah langsung diberangkatkan ke makam keluarga di Majenang. Jenazah tiba di pemakaman keluarga kurang lebih pukul 11.00 WIB.

 


Penanganan Klaster Pesantren

Suasana di pesantren di Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)
Suasana di pesantren di Cilacap. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Terkait penanganan klaster pesantren, Pramesti mengungkapkan pada Rabu (21/20/2020) sebagian besar santri yang menjalani karantina di MA Elbayan dinyatakan sembuh. Sebab, berdasar evaluasi santri tak mengalami gejala.

Itu sesuai dengan protokol terbaru yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 413 Tahun 2020 revisi kelima terkait dengan pedoman penatalaksanaan pada penanggulangan kasus Covid-19.

Menurut dia, mengacu Permenkes tersebut, pasien positif Covid-19 tak perlu menjalani swab ulang untuk memastikan kondisinya. Akan tetapi, dokter penanggung jawab melakukan evaluasi dan observasi berdasar kondisi terakhir santri dan bisa menyatakan sembuh Covid-19.

“Sebagian besar dinyatakan sembuh. Kalau angka pastinya menunggu,” ucap Pramesti.

Mengutip laman corona.cilacapkab.go.id, Selasa (20/10/2020) pukul 22.30 WIB, jumlah total kasus Covid-19 terkonfirmasi di Cilacap mencapai 917 orang. Rinciannya, sebanyak 429 orang sembuh dan 19 meninggal dunia. Sedangkan 469 orang lainnya masih dirawat.

Masyarakat diimbau untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan dan menjaga pola hidup sehat, seperti menggunakan masker, jaga jarak, rajin cuci tangan, makan makanan bergizi dan rajin berolahraga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya