Awas, Kematian Akibat Covid-19 di Semarang Tembus 1.000 orang dan Terus Bertambah

Korban meninggal dunia akibat COVID-19 di Semarang, yang merupakan Ibu Kota Jateng ini sudah mencapai 1.003 orang

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Nov 2020, 12:00 WIB
Diterbitkan 16 Nov 2020, 12:00 WIB
FOTO: Angka Kasus Baru COVID-19 Masih Tinggi
Petugas pemakaman mengenakan hazmat saat membawa jenazah pasien COVID-19 untuk dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (14/7/2020). Hingga hari ini, lima provinsi mencatat tambahan kasus baru tertinggi yakni Jatim, DKI Jakarta, Sulsel, Kalsel, dan Sumut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Semarang - Kasus pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia di Kota Semarang, Jawa Tengah, sudah menembus angka 1.000 orang sesuai data di laman www.siagacorona.semarangkota.go.id.

 

Hingga Kamis pukul 19.00 WIB, korban meninggal dunia akibat COVID-19 di Ibu Kota Jateng ini sudah mencapai 1.003 orang.

Diberitakan Antara, pada laman itu juga tercatat korban meninggal 716 orang merupakan warga Semarang, sementara 287 orang sisanya berasal dari luar Semarang namun menjalani perawatan di berbagai rumah sakit di Ibu Kota Jawa Tengah ini.

Laman itu menjelaskan, ada penambahan lima kasus positif COVID-19 dibanding hari sebelumnya, sementara jumlah pasien yang masih menjalani perawatan hingga hari ini tercatat sebanyak 633 orang.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Libur Panjang dan Peningkatan Kasus Covid-19

Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19
Infografis Tips Libur Panjang Bebas Covid-19 (Liputan6.com/Abdillah)

Pjs Wali Kota Semarang Tavip Supriyanto mengatakan gambaran umum penyebaran COVID-19 pada dua pekan terakhir dilaporkan terjadi peningkatan kasus suspek.

Libur panjang beberapa waktu yang bertepatan dengan masuknya musim hujan, kata dia, disinyalir menjadi salah satu media transmisi virus sehingga meningatkan penyebaran virus corona.

Upaya untuk melakukan penelusuran dan uji usap, kata dia, terus dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran pandemi ini.

Uji usap, lanjut dia, juga terus dilakukan terhadap kelompok rentan, seperti lansia, ibu hamil, serta warga yang memiliki penyakit komorbit.

"Pembagian vitamin juga terus dilakukan untuk memastikan daya tahan tubuh terjaga," katanya, dikutip Antara.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya