Gunung Merapi Luncurkan 4 Awan Panas Sejauh 1.500 Meter

Aktivitas vulkanik Gunung Merapi dinilai BPPTKG masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif

oleh Wisnu Wardhana diperbarui 06 Jun 2021, 00:30 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2021, 00:30 WIB
Gunung Merapi luncurkan awan panas. (Foto: Liputan6.com/Wisnu Wardhana)
Gunung Merapi luncurkan awan panas. (Foto: Liputan6.com/Wisnu Wardhana)

Liputan6.com, Yogyakarta - Terjadi empat kali luncuran awan panas guguran Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan DIY sejak Jumat (4/6/2021) dini hari hingga Sabtu (5/6/2021) petang. Luncuran awan panas ini seluruhnya mengarah ke Barat Daya gunung dengan estimasi jarak 1.500 meter.

Guguran awan panas pertama terjadi pada Jumat dinihari pukul 01:36 WIB dengan amplitudo 40 mm berdurasi 132 detik.

Awan panas berikutnya terjadi pukul 14:04 WIB hari. Guguran ini terekam pada seismogram dengan amplitudo 50 mm selama 119 detik. Dua jam kemudian pada pukul 16:05 WIB juga terekam dengan amplitudo sama dan berdurasi 113 detik.

Pada hari Sabtu, awan panas guguran kembali terjadi dengan rekaman seismogram sebesar 20 mm selama 126 detik pada pukul 18:16 WIB. Umumnya cuaca berkabut pada saat terjadi luncuran awan panas tersebut.

Selain awan panas guguran, di hari Jumat sampai dengan hari Sabtu petang juga terjadi 22 kali guguran lava pijar dengan jarak maksimum juga 1.500 meter. Seluruhnya mengarah ke Barat Daya puncak Merapi.

 

Peningkatan Aktivitas Gunung Merapi

Gunung Merapi luncurkan awan panas. (Foto: Liputan6.com/Wisnu Wardhana)
Gunung Merapi luncurkan awan panas. (Foto: Liputan6.com/Wisnu Wardhana)

Pada periode 28 Mei– 3 Juni 2021, awan panas guguran terjadi sebanyak tujuh kali dengan jarak luncur maksimal teramati sejauh 2.000 meter ke arah barat daya dan terekam pada seismogram dengan amplitudo maksimal 60 mm dan durasi 322 detik.

Sedangkan Guguran lava teramati sebanyak 44 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter dan 1 kali ke arah tenggara dengan jarak luncur 600 m.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Badan Geologi, Kementerian ESDM menyatakan bahwa aktivitas kegempaan periode tersebut lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya.

"Volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 1.325.000 m3 dengan laju pertumbuhan 11.600 m3/hari," ujar BPPTKG dalam siaran pers perkembangan Merapi, JUmat (4/6).

Analisis morfologi area puncak disebut BPPTKG berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 3 Juni terhadap tanggal 28 Mei 2021 menunjukkan adanya perbedaan tinggi kubah tengah sebesar satu meter. Sejak dinyatakan berada dalam level Siaga tanggal 5 November 2020, Awan panas memang telah sering terjadi. Jarak terpanjang luncuran awan panas adalah 3.500 meter yang terjadi pada 27 Januari 2020.

Aktivitas vulkanik Gunung Merapi dinilai BPPTKG masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas masih ditetapkan dalam tingkat siaga dengan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor Selatan–Barat Daya meliputi sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal lima kilometer dan pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh tiga kilometer. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya