Pemda Gorontalo Gandeng Mubaligh Edukasi Warga Soal Vaksin Covid-19

Rusli menilai peran mubaligh masih rendah untuk memberikan sosialisasi dan mengedukasi warga.

oleh Arfandi Ibrahim diperbarui 03 Sep 2021, 05:00 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2021, 05:00 WIB
Proses vaksinasi Covid-19 di Provinsi Gorontalo (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Proses vaksinasi Covid-19 di Provinsi Gorontalo (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Liputan6.com, Gorontalo - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie meminta kepada mubalig untuk mengedukasi warga terkait pentingnya melakukan vaksinasi Covid-19. Rusli menilai peran mubalig masih rendah untuk memberikan sosialisasi dan mengedukasi warga.

“Di media radio misalnya, mubalig jarang saya dengar menyampaikan masalah Covid-19. Bahasannya hanya nikah, warisan dll. Saya minta mereka jadi corong pemerintah," kata Rusli.

"Tidak ada alasan lagi bagi kita untuk menolak vaksin. Tidak ada lagi debat soal ini. Di tanah suci mekah saja orang wajib vaksin apalagi kita,” tegasnya.

Rusli menilai, peran mubalig sangat strategis di mata warga. Ustadz, pendeta, dan tokoh pendakwah agama lain sangat dipercaya dan banyak diikuti warga. Posisi ini perlu didorong untuk mengedukasi warga.

“Apa yang dipertentangkan di masyarakat ini bisa diedukasi kalau mubalig kita ini aktif mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat," tuturnya.

"Mubalig orang yang berhadapan langsung dengan warga, kata kata mereka dipercaya dan diikuti warga jadi harus bisa mengedukasi masyarakat,” imbuhnya.

Ia meminta Kanwil Kemenag untuk mengumpulkan semua mubalig se-Gorontalo. Perlu ada kesamaan persepsi terkait dengan vaksinasi Covid-19 di daerah. Pemerintah Provinsi Gorontalo melalui Baznas selama ini juga memberikan santunan kepada mubalig secara berkala.

"Saya minta kemenag menindak lanjuti hal ini untuk bisa memacu capaian vaksinasi," pintanya.

Hingga 29 Agustus 2021 total vaksinasi dosis I di Provinsi Gorontalo baru sebesar 24,4 persen atau 229.289 orang dari total target 938.409 orang. Dosis II baru 13,35 persen atau 125.237 orang.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak juga video pilihan berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya