Kondisi Jalur Kereta di Rancaekek Usai Terendam Banjir

Sejumlah kereta api yang tertahan akibat luapan banjir yang berasal dari Sungai Cikeruh, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, kembali bisa melintasi jalur perlintasan.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 28 Nov 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 28 Nov 2021, 10:00 WIB
Perlintasan Kereta Api
Perlintasan Kereta Api di jembatan perlintasan BH 784 Km 172 +0/1, tepatnya di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, diterjang banjir pada Sabtu (27/11/2021). (Liputan6.com/Huyogo Simbolon)

Liputan6.com, Bandung - Sejumlah kereta api yang tertahan akibat luapan banjir yang berasal dari Sungai Cikeruh, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, kembali bisa melintasi jalur perlintasan.

Manajer Humas Daop II Bandung Kuswardojo menuturkan, kereta api sudah bisa melintas sejak pukul 20.33 WIB dengan kecepatan rendah.

"Kereta api dinyatakan bisa dilewati kembali dengan kecepatan terbatas 5km/jam pada pukul 20.33," ucap Kuswardojo, Sabtu (27/11/2021).

Sebelumnya, hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung membuat Sungai Cikeruh di Kecamatan Rancaekek meluap, Sabtu (27/11/2021) sore. Genangan air tersebut membuat sejumlah kereta api tertahan lantaran lintasannya terendam luapan air.

Petugas di lapangan sempat memasang semboyan tiga sejak pukul 16.07 WIB di lokasi. Semboyan tersebut berarti kereta api tidak boleh melintas.

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:


Sampah

Adapun lokasi banjir tepatnya terjadi di jembatan perlintasan BH 784 Km 172 +0/1. Akibat genangan air yang menutupi jalur perlintasan kereta api, sebanyak lima rangkaian kereta tidak bisa melintas.

Beberapa kereta yang sempat tertahan antara lain KA lokal Bandung raya, Kutojaya selatan, Argo Wilis, Turangga, Pasundan, dan Malabar.

Adapun aliran air yang deras sempat membawa sampah kayu dan sampah lainnya sehingga bukan hanya mengharuskan petugas membersihkan lokasi dari sampah, tapi juga harus menunggu air di lokasi surut.

Berdasarkan keterangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, luapan tersebut dikarenakan salah satu tanggul di Sungai Cikeruh jebol. Sehingga aliran airnya mengalir hingga menutupi jalur KA.

"Kami atas nama PT KAI memohon maaf yang sebesar-besarnya atas keterlambatan yang diakibatkan kondisi alam ini," ucap Kuswardojo.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya