Sita 80 Kilogram Sabu, Iqbal Beri Peringatan Keras ke Jaringan Narkoba Internasional

Polda Riau mengungkap jaringan narkoba internasional dari Malaysia yang memasok 80 kilogram sabu-sabu untuk diedarkan ke sejumlah daerah di Indonesia.

oleh M Syukur diperbarui 21 Jan 2022, 04:00 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2022, 04:00 WIB
Konferensi pers pengungkapan 80 kilogram narkoba jenis sabu di Polda Riau.
Konferensi pers pengungkapan 80 kilogram narkoba jenis sabu di Polda Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Belum tiga pekan menjabat sebagai Kepala Polda Riau, Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal menunjukkan komitmen menjalankan 12 programnya. Satu di antaranya pemberantasan peredaran narkoba di Riau.

Akhir pekan lalu, jajarannya di Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau menyita 80 kilogram narkoba jenis sabu-sabu. Serpihan haram berbentuk kristal ini masuk dari Malaysia dan dikendalikan oleh jaringan narkoba internasional.

"Dari negara tetangga, nanti didalami oleh direktorat, kami sudah melakukan upaya paksa, penangkapan, control delivery, under coverbuy," kata Iqbal didampingi Direktur Reserse Narkoba Komisaris Besar Yos Guntur, Kamis (20/1/2022).

Iqbal menjelaskan, jajarannya dalam 80 kilogram sabu-sabu ini menangkap 11 tersangka. Ada lima lokasi yang didatangi polisi yang terletak di Kota Dumai dan Kota Pekanbaru.

Tangkapan besar mengawali tahun 2022 tak lantas membuat Polda Riau berhenti. Pihaknya masih mengusut bandar besar yang diketahui berada di luar negeri, termasuk mengejar anggota jaringan narkoba internasional lainnya di Riau.

"Bandar besarnya sudah dikantongi, prinsip bagi kami akan mengejar sampai ke lobang terkecil karena narkoba merusak generasi bangsa," tegas Iqbal.

Iqbal mengakui Riau menjadi pintu masuk dari sejumlah negeri jiran. Berbatasan langsung dengan sejumlah negara dan garis pantai panjang membuat narkoba dari negeri jiran mudah masuk.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Butuh Kerja Sama

Konferensi pers pengungkapan 80 kilogram narkoba jenis sabu di Polda Riau.
Konferensi pers pengungkapan 80 kilogram narkoba jenis sabu di Polda Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Menurut Iqbal, pemberantasan dan pencegahan peredaran tidak mampu hanya dilakukan oleh polisi. Oleh karena itu, mantan Kasat Lantas Polresta Pekanbaru ini meminta Gubernur Riau, BBN hingga TNI serta masyarakat terlibat aktif.

"BNNP, Danrem, Gubernur Riau saya mohon berkenan mensuport karena pencegahan adalah kerjasama dengan cara ekstra ordinary," kata mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat ini.

Untuk masyarakat pesisir, khususnya yang tinggal di garis pantai, Iqbal meminta warga serta nelayan lebih peduli. Yaitu bekerja sama dengan penegak hukum agar narkoba tidak masuk melalui perairan.

Selain menangkap dan mencegah, Iqbal juga menyatakan mengusut tindak pidana pencucian uang (TPPU) dari peredaran narkoba.

"TPPU dari jaringan ini akan dihajar karena sumbernya di sana," ucap mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini.

Sementara itu, Danrem Wira Bima 031 Bukit Barisan Brigadir Jenderal Syech M Ismed menyatakan akan mendukung kinerja Polda Riau dalam memberantas narkoba.

Hal serupa juga dinyatakan oleh Kepala BNN Riau Brigadir Jenderal Robinson Siregar. Dia pun berharap pemberantasan narkoba di Riau lebih ditingkatkan lagi dengan kerja sama yang apik.

Terpisah, Gubernur Riau Syamsuar menyatakan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) merupakan kerja sama setiap stakeholder dan masyarakat.

Saat ini, Syamsuar menyebut tengah menyusun adanya pelajaran menjauhi narkoba sejak dini di dunia pendidikan. Hal ini sudah didiskusikan dengan pihak terkait untuk segera diterapkan di Riau.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya