Kasus Truk Tercebur ke Laut di Pelabuhan Merak, Kemenhub Serahkan Pemeriksaan ke Polisi

Kementrian Perhubungan (Kemenhub) menyerahkan kewenangan pemeriksaan dua General Manager (GM) BUMN kepada Polda Banten.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 30 Des 2022, 10:06 WIB
Diterbitkan 30 Des 2022, 10:06 WIB
Sebuah mobil tercebur di Dermaga II Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten.
Sebuah mobil tercebur di Dermaga II Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten. (Foto: Yandhi Deslatama/Liputan6.com).

Liputan6.com, Cilegon - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyerahkan kewenangan pemeriksaan dua General Manager (GM) BUMN kepada Polda Banten. GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak serta GM PT IFPRO akan dimintai keterangannya, atas jatuhnya mobil pribadi di Dermaga 2, Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten.

"Pemeriksaan ini tentu kita serahkan kepada yang berwenang ya," ujar Direktur Transportasi Danau, Sungai dan Penyebrangan (TSDP), Junaidi, di Pelabuhan Merak, Kamis malam, (29/12/2022).

Junaidi memastikan sebelum pelaksanaan angkutan pelayaran Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, antara PT ASDP Indonesia Ferry dengan polri telah melakukan rapat, menentukan strategi hingga terdapat berbagai kesepakatan pelaksanaan angkutan. Namun menurutnya, ada beberapa hal yang tidak bisa diganggu gugat, sehingga itu menjadi ranah kepolisian sebagai penegak hukum.

"Itu kita kembalikan saja, kesepakatan semuanya di awal kan sudah ada kesepakatan-kesepakatan. Akan tetapi kalau ini lain ya, nanti kita kembalikan kepada pihak berwenang ya," terangnya.

Mengenai dua korban asal Depok, Jawa Barat, yakni Yunianto Permono dan Natasya Rosa, sudah ditangani pengobatannya. Kemudian kendaraan mereka juga sudah diangkat dari laut yang tercebur di Dermaga 2, Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten.

Kemenhub juga meminta PT Jasaraharja dan PT Jasaraharja Putera segera menyalurkan bantuan pengobatan maupun ganti rugi mobil yang tercebur ke laut. Junaidi mengaku, pihaknya sudah tiga kali mengunjungi korban kecelakaan tersebut.

"Sudah disiapkan, tinggal di urus administratif nya untuk diberikan ganti rugi nya," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Menyebrang Siang Lebih Aman

Demi keamanan, kemenhub mengajak masyarakat untuk bepergian di Selat Sunda saat siang hari, karena pada malam hari, kondisi cuaca lebih ekstrim. Ditambah, pencahayaan dan jarak pandang yang terbatas saat malam.

Sebelum kapal berlayar menyebrang dari Pelabuhan Merak menuju Bakauheni, dia memastikan sudah ada koordinasi antar instansi untuk memastikan keamanannya.

"Kepada operator pelabuhan, kepada operator kapal, kami juga sudah menghimbau untuk selalu memperhatikan pada saat loading, un loading. Memuat kendaraan ke atas kapal ini harus dilakukan secara prosedur dan juga di awasi dengan baik," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya