Cek 11 Daftar Makanan Pereda Asam Urat

Penyakit asam urat dapat menyebabkan gejala nyeri yang tak tertahankan, pembengkakan, serta adanya rasa panas di area persendian.

oleh Mega Dwi Anggraeni diperbarui 23 Mei 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2023, 17:00 WIB
Seputar Penyakit Asam Urat
Ilustrasi Penyakit Asam Urat Pada Kaki Credit: unsplash.com/Kris

Liputan6.com, Jakarta - Asam urat menjadi salah satu masalah kesehatan yang cukup mengganggu. Namun, beberapa makanan dipercaya dapat meredakan rasa sakitnya yang tidak tertahankan. 

Asam urat atau gout adalah salah satu jenis radang sendi yang terjadi karena adanya penumpukan kristal asam urat. Kondisi ini dapat terjadi pada semua sendi, termasuk jari kaki, pergelangan kaki, lutut, dan paling sering di jempol kaki.

Penyakit yang satu ini bisa menyebabkan nyeri, pembengkakan, serta adanya rasa panas di area persendian. Secara umum, asam urat banyak menyerang pria, terutama yang berusia di atas 30 tahun. Sementara wanita, biasanya terserang penyakit ini setelah terkena menopause.

Penyakit asam urat juga biasanya dipicu oleh beberapa faktor risiko termasuk:

  • Memiliki keluarga yang mengidap asam urat.
  • Baru saja mengalami cidera atau pembedahan.
  • Sering mengonsumsi makanan dengan kandungan purin tinggi, seperti daging merah, jeroan hewan, dan beberapa jenis hidangan laut (misalnya teri, sarden, kerang, atau tuna).
  • Sering mengonsumsi minuman beralkohol dan minuman tinggi gula.
  • Memiliki kondisi medis tertentu misalnya diabetes, gangguan sindrom metabolik, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit tiroid, kolesterol tinggi, leukemia, anemia, sleep apnea, hipertensi, dan obesitas.
  • Salah satu cara meredakan asam urat adalah dengan mengubah pola makan. Meski tak ada makanan yang bisa menyebuhkan penyakit ini, namun beberapa makanan dapat menurunkan kadar asam urat dalam darah dan mengurangi gejalanya. 

Daftar Makanan Pereda Asam Urat

Buah ceri
Buah ceri. (Photo by Brooke Lark on Unsplash)

1. Buah Ceri

Salah satu buah yang dapat meredakan asam urat adalah ceri. Kandungan antosianin (pigmen berwarna merah-ungu) yang memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi dalam buah ceri diyakini dapat menurunkan kadar asam urat sekaligus meredakan nyeri sendi. Manfaat ceri akan lebih optimal jika dikonsumsi dengan obat asam urat dari dokter.

 2. Sayur-sayuran

Beberapa sayuran seperti bayam dan asparagus memang sebaiknya tidak dikonsumsi penderita asam urat. Namun, ada jenis sayuran lain yang juga bisa meredakan asam urat, termasuk  tomat, wortel, brokoli, kentang, timun, dan kubis.

3. Pisang

Pisang mengandung kalium yang tinggi, di mana senyawa ini dapat membantu mencegah pembentukan kristal asam urat di dalam tubuh. Inilah yang membuat pisang diyakini sebagai salah satu makanan yang dapat menurunkan kadar asam urat. 

Selain itu, pisang juga rendah purin (senyawa pembentuk asam urat) serta kaya akan serat dan vitamin C yang dapat membantu ekskresi purin dan asam urat. Untuk mendapatkan manfaat secara optimal, konsumsi pisang 1-2 buah per hari.

4. Makanan Tinggi Serat

Selain baik untuk kesehatan pencernaan, makanan tinggi serat juga bermanfaat untuk membantu mengontrol kadar asam urat dalam tubuh. Makanan berserat dapat menyerap asam urat berlebih dalam tubuh, sehingga mengurangi risiko penyakit asam urat.

5. Susu Rendah Lemak

Susu rendah lemak, dan beberapa makanan turunnya seperti yogurt dan keju rendah lemak juga bermanfaat untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah. Protein dalam susu rendah lemak bermanfaat melancarkan pembuangan asam urat melalui urin hingga membantu menurunkan kadar asam urat dalam darah sekaligus mengurangi risiko kambuh.

6. Kacang-kacangan

Mengonsumsi kacang-kacangan dengan protein nabati tinggi seperti lentil, polong dan buncis juga menjadi salah satu cara untuk menurunkna asam urat. 

Hasil penelitian menunjukkan, penderita asam urat tinggi yang mengonsumsi makanan tinggi protein nabati memiliki kadar asam urat yang lebih rendah dibandingkan dengan penderita yang mengonsumsi makanan dengan protein hewani.

Penelitian tersebut juga menyatakan makanan tinggi protein nabati tidak berpotensi memicu kekambuhan asam urat.

 

 

Banyak Mengonsumsi Air Putih
Ilustrasi Mengonsumsi Air Putih Credit: pexels.com/Vin

7. Air Putih

Salah satu asupan penting untuk tubuh adalah air putih. Di samping itu, air putih juga baik dikonsumsi oleh penderita asam urat.  

Minum air 2 liter per hari dapat membantu menjaga konsistensi urin sehingga asam urat lebih mudah larut dan tidak menumpuk dalam tubuh. Untuk mendapatkan khasiatnya, sebaiknya konsumsi air putih hangat.

Air putih hangat dapat membantu melancarkan peredaran darah, sehingga metabolisme tubuh akan meningkat.

8. Teh Hijau

Menurut sebuah penelitian, teh hijau kaya akan antioksidan bernama katekin yang mampu menghambat produksi asam urat dalam tubuh. Selain itu, teh hijau juga bisa mencegah pembentukan kristal asam urat dan batu ginjal ukuran besar.

Tentu saja, hal tersebut menunjukkan bahwa teh hijau baik untuk dikonsumi oleh penderita asam urat.

9. Ikan Salmon

Daftar makanan lainnya yang baik untuk dikonsumsi penderita asam urat adalah salmon. Kandungan asam lemak omega-3 dalam ikan ini dapat menurunkan asam urat.

Omega-3 dalam salmon diketahui mampu mengurangi pembengkakan dan peradangan akibat asam urat. Di samping itu, ikan salmon mengandung purin dan asam lemak jenuh rendah sehingga dapat menurunkan atau menjaga kadar kolesterol dan asam urat dalam tubuh. 

10. Cuka Apel

Kandungan kalium dalam cuka apel cukup tinggi, kandungan inilah yang dapat membantu menjaga keseimbangan pH tubuh. Selain itu, asam asetat dalam cuka apel mampu mengurangi risiko penyakit yang dapat memengaruhi asam urat seperti obesitas dan diabetes.

Cuka Apel juga diketahui  memiliki fungsi sebagai antiinflamasi alami sehingga mampu meredakan peradangan atau mengurangi rasa nyeri akibat asam urat. 

11. Kopi

Kopi juga dapat menurunkan asam urat, terutama jika dikonsumsi secara rutin dengan takaran yang tepat. Meski begitu, butuh penelitian lebih lanjut tentang manfaat kopi yang satu ini.

Apalagi, kopi juga tidak disarankan dikonsumsi oleh penderita kondisi medis tertentu. Jadi sebaiknya, jika Anda ingin mencobanya, sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya