Liputan6.com, Jakarta Yayasan Kebaya Warisan Indonesia atau kerap disebut dengan Kebaya Foundation menggelar pertemuan sekaligus aksi sosial yang memberikan dampak langsung kepada masyarakat. “ Temu kangen ini sekaligus wujud kepedulian Kebaya Foundation kepada masyarakat, untuk kali ini kita memberikan donasi kepada anak disabilitas melalui YPAC (Yayasan Pembinaan Anak Cacat),” kata Ketua Kebaya Foundation Happy Djarot di Jakarta, Rabu (14/6/2023).
Kebaya Foundation dan YPAC memiliki peran yang sangat penting dalam mendorong inklusi sosial dan memberikan kesempatan kepada anak-anak disabilitas untuk tumbuh dan berkembang dengan sebaik-baiknya.
“Kami tak semata bertemu untuk temu kangen biasa. Sebisa mungkin dalam setiap event kami tekankan unsur sharing. Saling berbagi dengan sesama, terutama mereka yang benar-benar membutuhkan, sehingga kehadiran Kebaya Foundation benar-benar bermanfaat bagi publik,” kata Happy
Advertisement
Acara ini dihadiri Ketua Umum Kebaya Foundation Tuti Roosdiono, dan juga pegiat yayasan antara lain Nur Aisah Sandiaga Uno, serta Santi Tio.
Happy menegaskan, Kebaya Foundation memiliki motto “Dengan berkebaya, Perempuan Indonesia Berdaya, Berbudaya dan Berkepribadian Pancasila”. Kebaya Foundation juga saat ini tengah memperjuangkan pencanangan ‘Hari Kebaya Nasional’ dimana hal tersebut sudah diusulkan ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Baca Juga
Cerita di Balik Kebaya Pengantin Jawa Klasik Adinia Wirasti yang Dibuat Sahabat Sejak Setahun Lalu
Yura Yunita Ungkap Alasan Selalu Pakai Kebaya dan Kain Saat Manggung Sejak Rilis Album Pertama
Cerita Raline Shah dari Festival Film Cannes 2023, Kain Batik Ibu sampai Bertemu Lisa BLACKPINK (Bagian I)
Kebaya Goes to UNESCO
Kebaya Foundation juga terus memperjuangkan ‘Kebaya Goes to UNESCO’ dengan kategori single nomination untuk kebaya jenis Kebaya Kutu Baru dan Kebaya Kartini. Sebelumnya Kebaya Indonesia sudah turut bergabung dalam Join Nominasi UNESCO dengan 4 negara di Asia.
“Konsep pertemuan kali ini juga mengusung kebhinekaan dalam berkebaya, di mana panitia mengenakan kebaya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Saya sendiri menggunakan kebaya dari Bali dengan sanggul khas Bali,” kata Happy.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Kebaya Foundation Tuti Roosdiono mengapresiasi acara yang dimotori perwakilan DKI Jakarta ini. “Dengan berbagai kesibukan, kami memang lama tak bertemu. Kami sungguh mengapresiasi inisiatif Bu Happy dan kawan-kawan Kebaya Foundation DKI untuk menggelar acara ini sekaligus berbagi sosial kepada adik-adik penyandang disabilitas,” kata anggota Komisi IX DPR ini.
Ketua Panitia Aksi Sosial dan Temu Kangen Kebaya Foundation Santi Tio menyatakan gembiranya bisa berkumpul dengan para pengusaha, wanita karier, maupun pegiat kemanusiaan yang tergabung pada yayasan yang berdiri sejak 28 Mei 2021 itu. “Kita sadar kita ini tak bisa hidup sendiri. Ada saudara-saudara yang hidupnya mungkin belum seberuntung yang kita rasakan. Sebagai sesama anak bangsa, di sinilah esensi saling berbagi itu menjadi penting,” kata Santi.
Advertisement