Liputan6.com, Sukabumi - Nama Mak Erot tersohor di tengah masyarakat Sukabumi sejak tahun 2000 lalu, karena dianggap mempunyai kemampuan dalam pengobatan tradisional kebugaran pria, salah satunya membantu "memperbesar" alat vital pria.
Lahir pada tahun 1878, Mak Erot wafat pada 28 Juni 2008 lalu, dan dimakamkan di Kampung Cigadog RT 05 RW 07 Desa Caringin, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Makam legenda ini juga kerap dikunjungi para peziarah.
Baca Juga
Akses jalan menuju lokasi tersebut, berjarak sekitar 83 kilometer dari pusat Kota Sukabumi dengan waktu tempuh sekitar 2 jam 42 menit. Sampai pada perempatan Jalan Caringin-Telaga, lanjut lagi berjalan sejauh 2,5 kilometer sampai lokasi. Makam ini juga tak jauh dari wisata Karang Hawu, dengan jarak tempuh sekitar 9 kilometer meter.
Advertisement
Untuk menuju makam Mak Erot, jalur perbukitan menanjak dan curam akan ditemui pengunjung sepanjang jalan. Kondisi jalan yang terjal berkerikil, serta kanan kiri bahu jalan di antara pepohonan dan jurang membuat pengunjung harus berhati-hati untuk menuju lokasi. Tepat di belakang Masjid Ar Ratibah, sekitar 150 meter, Mak Erot dimakamkan di sana.
Perjalanan legenda Mak Erot diawali dari sebuah mimpi, hal itu disampaikan salah satu cucunya, Bibin Maulana. Dirinya menceritakan, pengobatan alternatif ini bermula saat sang emak bermimpi bisa menghidupkan yang mati.
"Jadi gini katanya di dalam mimpi itu kaya siloka, maneh bahasa sundanya kamu bisa menghidupkan yang mati, bisa yang kecil jadi gede. Apa kata emak gitu, awalnya dari mimpi," kata Bibin.
Bermula dari seorang warga asal Jakarta yang menemui Mak Erot untuk berobat, cerita mimpi itu pun melatarbelakangi adanya praktik pengobatan tradisional Mak Erot yang berkiprah dari mulut ke mulut, hingga era digital saat ini.
Dari pernikahan bersama suaminya, Abah Bo'i, Mak Erot mempunyai tujuh orang anak. Empat orang di antaranya masih hidup, tetapi tak lagi membuka praktik pengobatan alternatif tersebut, sehingga dilakukan oleh para cucunya.
"Emak pernah nikah, punya anak 7 dari satu suami. Ingat, yang pertama Hj Khodijah, kedua Abah Mista, ketiga bapak saya H Abad, keempat Bapak Tobing, kelima H Buya, keenam H Aesa, ketujuh H Nasrudin," tutur Bibin.
Kiprah Mak Erot Sampai Mancanegara
Membuka praktek sejak 2005 silam, pengobatan tradisional kebugaran dan reparasi alat vital pria, dari Mak Erot ini tak jarang terima pasien dari luar negeri, salah satunya Malaysia.
"Pasien banyak, yang dari luar negeri juga, kebanyakan dari Malaysia, ada juga dari Singapura sama Brunei," kata dia.
Menurutnya, daya tarik yang membedakan pengobatan tradisional ini karena menggunakan bahan alami dari alam, dan tidak menambahkan bahan kimia.
Sebagian besar para pasien ini datang dari usia muda hingga paruh baya. Umumnya, para pasien akan mengungkapkan keinginannya dalam bentuk ukuran satuan panjang, mulai dari 16 sentimeter hingga 20 sentimeter.
"Jadi itu kan ada ukurannya tinggal pilih sesuai keinginannya, mulai dari 16 cm sampai 20 cm sih jarang. Kebanyakan 18 19 cm, lemeng, ramuan, terong pancasona, ada ramuannya juga dibawa pulang satu botol," jelasnya.
Advertisement